TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Air Bendung Gerak Tempe (BGT) perlahan mulai menyusut.
Diketahui, Bendung Gerak Tempe merupakan infrastruktur sumber daya air yang membendung aliran sungai Cenranae.
Guna mempertahankan muka air Danau Tempe pada elevasi tertentu agar bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masyarakat.
Berlokasi di Kelurahan Wiring Palenae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal ini terjadi akibat musim kemarau dan adanya fenomena El Nino.
Oleh karena itu, Koordinator Petugas Operasi Bendungan (POB), Muin, mengatakan pihaknya mulai mengantisipasi terjadinya kekeringan.
"Sudah kami lakukan beberapa langkah, seperti menutup pintu bendungan sebagai cadangan air," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (17/8/2023).
Lebih lanjut, katanya yang paling utama yakni memastikan bendung gerak berfungsi maksimal.
"Tentu sesuai SOP dengan mempertahankan ketinggian air pada elevasi 5.00 ataupun TMA 4.00," lanjutnya.
Berikut ini fungsi dari Bendung Gerak Tempe (BGT):
- Meminimalkan kekeringan di danau, tempat habitat berbagai jenis hewan air.
- Untuk mempertahankan pencaharian para nelayan.
Baca juga: 115 Hektare Sawah di Maros Baru dan Mandai Kekeringan Akibat Fenomena El Nino, Petani Rugi Total
Baca juga: Beberapa Daerah Sulsel Dilanda Kekeringan Akibat El Nino, Sinjai dan Bulukumba Hujan
- Untuk ketersediaan air baku dari PDAM di hulu dan di hilir bendung.
- Ketersediaan air persawahan yang berada di area bantaran sungai dan danau.
- Untuk lalu lintas perahu nelayan dan mencegah kekeringan di Sungai.
- Demi ketersediaan air pendingin turbin pada pembangkit listrik tenaga gas di Patila.(*)