TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prabowo Subianto dinilai tak mudah meraih kemenangan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Demikian disampaikan pengamat sosial politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Rahmat Muhammad kepada Tribun-Timur, Senin (14/8/2023).
Rahmat Muhammad menjelaskan, meskipun pada Pilpres 2019 Prabowo meraih kemenangan di Sulawesi Selatan.
Namun, kontestasi Pilpres 2024 mendatang jauh lebih berat tantangannya.
Apalagi, Sandiaga Uno sebagai cawapres kala itu punya kontribusi besar menaklukkan hati masyarakat Sulsel.
Sementara, Sandiaga Uno kini tidak searah politik dengan Prabowo Subianto.
Sandiaga Uno kini bergabung di parpol koalisi pengusung Capres Ganjar Pranowo.
Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu dimandatkan jadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Yang pasti sekarang Prabowo sudah tidak bersama Sandiaga Uno," ungkapnya.
Di samping itu, tokoh-tokoh dan elite Sulsel kini mulai terpecah soal arah dukungan Pilpres 2024.
Seperti mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla lebih condong ke Capres Anies Baswedan.
Adapun Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) dipastikan akan mengikuti arah dukungan Partai NasDem.
Kemudian mantan Bupati Sidrap Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
Anies Baswedan adalah Capres usungan Partai Koalisi Perubahan dari Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Adapun tokoh di belakang Prabowo Subianto, yakni Mantan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (AAS), Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras.