Real Madrid

Profil Arda Guler : 5 hal yang Harus Diketahui Fans Real Madrid tentang Sosok Penerus Mesut Ozil

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Arda Guler calon penerus Mesut Ozil di skuad Real Madrid.

TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut profil Arda Guler bintang muda Real Madrid penerus Mesut Ozil.

Usianya mungkin baru 18 tahun, tapi Arda Guler adalah salah satu pemain paling laris di bursa transfer musim panas 2023.

Meskipun beberapa klub tertarik dengan pemain Timnas Turki itu, namun Real Madrid memenangkan perlombaan untuk mendapatkan tanda tangan Arda Guler.

Arda Guler akan menjadi bagian dari skuad tim utama Los Blancos 2023/24.

Dilansir dari Tribal Football, Selasa (11/7/2023), bergabung dengan Real Madrid dari klub Turki Fenerbahçe, di mana playmaker kaki kiri ini adalah salah satu pemain terpenting di klub musim lalu.

Baca juga: Casemiro Akhirnya Ungkap Fakta Mengejutkan Alasan Hengkang dari Real Madrid ke Manchester United

Baca juga: Bukan Kylian Mbappe ! Real Madrid Dekati Rekan Lionel Messi Pengganti Karim Benzema

Lantara n Arda Guler memuncaki grafik statistik untuk assist per 90 menit, umpan kunci per 90 menit, dribel sukses per 90 menit dan lebih. Pada musim 2022/23.

Penampilan Arda Guler membantu tim Istanbul mengangkat Piala Turki, dengan remaja tersebut bahkan dinobatkan sebagai man of the match final.

Jelas bahwa Arda Guler memiliki potensi untuk menjadi talenta generasi, berkat gerak kakinya yang halus, passing yang tajam, dan kecerdasan yang melampaui usianya.

Mampu bermain sebagai gelandang serang tengah atau sebagai pemain sayap, biasanya di sayap kanan, Carlo Ancelotti akan menyukai keserbagunaan Arda Guler dan pemain muda ini bisa mendapatkan banyak menit bermain di sayap kanan dalam formasi 4-3-3 Real Madrid, terutama di lini tengah. 

Untuk lebih mengenal rekrutan baru Real Madrid , inilah lima hal yang mungkin belum Anda ketahui tentang Arda Güler.

Arda Guler berasal dari Ankara, ibu kota Turki

Arda Guler tumbuh mengembangkan keterampilan sepak bolanya di ibu kota Turki, yaitu Ankara, dan di kota terbesar negara itu, yaitu Istanbul.

Pada usia sembilan tahun, ia mulai bermain di akademi klub lokal Ankara Gençlerbirliği dan dengan cepat menarik perhatian para pengintai klub Istanbul.

Pada tahun 2019, tepat sebelum ulang tahunnya yang ke-14, dia pindah ke Fenerbahçe. Di sana, dia sangat terkesan dengan tim U19.

Sehingga dia diberi debut senior Fenerbahçe ketika baru berusia 16 tahun 174 hari dalam pertandingan kualifikasi Liga Europa.

Pencetak gol termuda dalam sejarah timnas Turki

Mengingat bagaimana dia menarik perhatian setelah debutnya untuk Fenerbahçe, tidak butuh waktu lama bagi Arda Guler untuk dipanggil ke tim nasional Turki. 

Dia saat ini memiliki empat caps internasional atas namanya dan mencetak gol pertamanya untuk The Crescent Stars dalam penampilan terbarunya, kualifikasi Euro 2024 melawan Wales. 

Gol itu, pada Maret 2023, menjadikannya pemain termuda yang mencetak gol untuk timnas Turki dalam pertandingan kompetitif, baru berusia 18 tahun 114 hari.

Tantangan Penerus Mesut Ozil

Salah satu pemain yang sering dibandingkan dengan Arda Guler adalah mantan gelandang Real Madrid Mesut Özil, dan anak muda itu sebenarnya bisa belajar dari pemain internasional Jerman mengingat Ozil berada di skuad Fenerbahçe ketika dia menerobos.

Kemudian, ketika Özil meninggalkan klub Istanbul pada musim panas 2022, Arda Guler lah yang mewarisi jersey No.10 mantan Madridista.

Yang merupakan nomor punggung yang sangat penting di klub Turki karena pernah menjadi milik Alex De Souza yang legendaris.

Güler tumbuh mengidolakan pemain Brasil itu dan mengatasi tekanan mengenakan No.10 Fenerbahçe dengan kedewasaan yang luar biasa.

Ayahnya mendorongnya untuk memakai kaki kiri

Kaki kiri Güler ajaib dan sentuhannya sehalus sutra, dan ayahnya berperan dalam hal ini. 

Ketika pemain baru Real Madrid masih balita, ayahnya, Ümit, akan meletakkan balon di depan kaki kiri Güler untuk mendorongnya menendang dengan sisi kiri dan berlatih. 

"Kami tidak memiliki kaki kiri di keluarga kami, jadi saya meletakkan balon dan bola di depan kaki kirinya agar dia lebih sering menggunakannya," ayahnya pernah menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Goal.

Penalti dia 'selamatkan' sebagai ballboy

Saat Güler berada di akademi Gençlerbirliği, salah satu tugasnya adalah bekerja sebagai ballboy pada pertandingan-pertandingan tertentu. 

Dalam satu pertandingan di tahun 2018, di mana tim putra senior klubnya menghadapi Trabzonspor , tim tamu memenangkan penalti. 

Güler dekat dengan gawang dan merasa dia tahu ke mana tujuan pengambil bola. 

Pemain berusia 12 tahun itu berteriak kepada kiper timnya, Johannes Hopf, untuk melompat ke kanan. 

Itulah yang dilakukan oleh sang penghenti tembakan, dan dia menyelamatkan tendangan penalti itu.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkini