TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 391 jemaah haji kloter 8 Debarkasi Makassar asal Provinsi Papua tiba Asrama Haji Sudiang, Makassar, Senin (10/7/2023).
Penerimaan pemulangan ratusan jemaah haji yang berlangsung di Aula Arafah ini dipersingkat.
Sekretaris PPIH embarkasi-debarkasi UPG Makassar, Ali Yafid, menyampaikan jemaah kloter 8 ini berjumlah 391 jemaah, dengan rincian 384 jemaah asal Papua ditambah 2 jemaah asal kabupaten Bone 1 orang.
Jemaah asal Bone itu merupakan jemaah mutasi masuk dan 1 tanzul dari kloter 22, serta 5 orang petugas kloter.
"Satu jemaah kloter 8 ini wafat di tanah suci atas nama Jumatia Muh Nur," ujarnya.
Ali Yafid mengatakan terdapat tiga jemaah kloter 8 yang tanazul ke kloter 6, yaitu Ummi Kalsum Muhammad Ali asal Sinjai, Andi Agustina Andi Makkasau juga dari Sinjai.
Serta Hadijah Ahmad Busri aal Kota Makassar tanazul ke koter 6.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua KH Yusuf Islam Al Payage meminta diberi kesempatan untuk mendoakan jemaah Papua.
Sebelum membacakan doa, Yusuf Islam menyebut jemaah haji asal Papua telah menyempurnakan rukun islamnya karena telah melaksanakan rukun Islam lainnya.
“Mereka telah mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan salat, berpuasa, berzakat dan terakhir melaksanakan ibadah haji. Mereka telah menyempurnakan rukun Islamnya, sehingga jika sewaktu-waktu dipanggil oleh Allah SWT, InsyaAllah husnul khatimah," katanya
"Saya mendoakan seluruh jemaah yang telah melaksakan ibadah haji menjadi haji mabrur-mabrura,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, Syamsuddin, mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Papua mengatakan kehadirannya bersama jajaran pejabat Kanwil Kemenag Papua dalam rangka bersilaturrahim, menyapa dan menyambut kedatangan jemaah haji kloter 8 debarkasi Makassar.
Baca juga: Usai Wukuf Jamaah Haji Pinrang Sulsel Meninggal di RS King Faisal Makkah, Identitasnya
Baca juga: Sepekan, 33.476 Jamaah Haji dari 89 Kloter Sudah Tiba di Tanah Air
“Untuk itu kami mjengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada PPIH embarkasi-debarkasi Makassar yang telah dengan sungguh-sungguh mempersiapkan segala hal, mulai dari prose perencanaan pemberangkatan dan pemulangan hari ini hingga sebulan kedepan,” katanya.
Menanggapi sorotan bahwa jemaah haji provinsi Papua didominasi oleh jemaah non pribumi Papua, Syamsuddin mengatakan bahwa jemaah haji provinsi Papua adalah warga provinsi Papua yang secara kebetulan berasal dari Sulawsi Selatan dan sekitarnya.
“Atau kalau dibalik, kami berada di Papua dan ber-KTP Papua namun kami berasal dari Sulawesi atau daerah lainnya," katanya.
"Jika bicara haji, tidak boleh ada dikotomi probumi dan non pribumi atau menanyakan asal daerahnya karena yang ada adalah jemaah haji Indonesia,” pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan TribunTimur.com, Sayyid Zulfadli