Mulai dari mahasiswa, pelajar, ojol, dan buruh bangunan.
"Tiga anak masih dibawa umur. Sisanya sudah berumur dewasa. Ada berstatus mahasiswa, driver ojol dan buruh bangunan," jelasnya.
Baca juga: Transfer Boros Dewa United Buat Klub Liga 1 Meradang, Tangsel Habiskan Rp21 M Baru Bisa Kalahkan PSM
Delapan oknum suporter ini langsung ditahan di Polres Parepare.
Untuk anak di bawah umur akan diberlakukan peradilan anak.
"Anak yang berkonflik dengan hukum nanti pakai peradilan anak. Kita proses sesuai dengan aturan hukum yang ada,” pungkasnya.
Ancaman Sanksi PSM
Suporter PSM Makassar diminta tak bentrok lagi.
Insiden memalukan bentrok antar suporter terjadi saat laga PSM Makassar vs Dewa United berakhir 1-2 di Stadion Gelora BJ Habibie, Sabtu (8/7/2023).
Ada dua suporter dan satu polisi dari Polres Parepare terluka.
Kini Polres Parepare mengamankan 4 orang terduga pelaku.
Tak hanya merugikan sesama suporter, namun PSM Makassar juga terancam dirugikan akibat bentrok suporter.
Salah satu sanksi berat jika suporter bentrok adalah pengurangan poin.
Hal itu pernah disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Erick Thohir mencanangkan pengurangan poin, jika sebuah klub tidak mampu menjaga ketertiban suporternya.
Momen ini dilontarkan setelah mendengar kericuhan di Solo.
"Kalau nanti sampai pertengahan tahun tidak ada perubahan. Sistem pengurangan poin akan kita terapkan," kata pria kelahiran Jakarta tersebut.
"Kemarin dari kepengurusan Persis saya bilang harus diselesaikan baik-baik. Karena sistem pengurangan poin belum dijalankan," tutur Erick Thohir.
Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil