Inilah Prof Winai Dahlan Cucu Kiai Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah, Berbagi Kisah di Makassar

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cucu KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah, Assoc Prof Dr Winai Dahlan, berkunjung ke Kota Makassar silaturahmi Pengurus Muhammadiyah Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Cucu KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah berkunjung ke Kota Makassar beberapa waktu lalu.

Namanya Assoc Prof Dr Winai Dahlan.

Saat ini Winai menjabat Direktur The Halal Science Center Chulalongkorn University, Thailand.

Ia melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dalam rangka silaturahmi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dan civitas akademika Unismuh Makassar.

Pertemuan ini berlangsung di Ruang Senat, gedung Iqra lantai 17, Kampus Unismuh Makassar, pada Rabu, 5 Juli 2023.

Pada kesempatan tersebut, Winai Dahlan berbagi pengalamannya dalam mengembangkan The Halal Science Center di Chulalongkorn University, Thailand.

Kampus tersebut terletak di pusat kota Bangkok dan merupakan universitas pertama dan paling bergengsi di Thailand.

Dalam kunjungannya ke Unismuh, Winai Dahlan menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kesempatan untuk bekerja sama dengan Unismuh Makassar dalam mengembangkan Muhammadiyah.

Ia juga menegaskan keterbukaannya terhadap kerja sama dan menyambut dosen dan staf Unismuh Makassar yang ingin berkolaborasi dengan Chulalongkorn University, khususnya dalam bidang The Halal Science Center.

Selain membahas kerjasama institusional dan pengembangan akademik, Winai Dahlan juga berbagi cerita tentang bagaimana keluarganya dapat tinggal dan menetap di Thailand.

Diketahui bahwa ayahnya, Irfan Dahlan, dikirim oleh Muhammadiyah untuk menuntut ilmu di India bersama beberapa pemuda Indonesia yang dikirim ke Lahore untuk belajar agama.

Irfan belajar di sebuah sekolah milik komunitas Ahmadiyah, di Ahmadiyya Anjuman Ishaati Islam Lahore

Ketika hendak pulang ke Indonesia, kondisi politik di Tanah Air sedang tidak stabil, yang juga berdampak pada Muhammadiyah.

Oleh karena itu, Irfan memutuskan untuk tidak pulang ke Indonesia dan memilih menetap di Thailand.

Di sana ia bertemu dan menikah dengan gadis keturunan Jawa, yang merupakan anak dari imam masyarakat Jawa yang ada di Thailand.

Halaman
12

Berita Terkini