TRIBUN-TIMUR.COM-Pimpinan Wilayah Muhammadiyah menggelar pengukuhan dan Peneguhan di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sulsel, Minggu (2/7/2023).
Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse MA menyampaikan menjadi pengurus adalah amanah.
Prof Ambo Asse menyampaikan dalam periode kepengurusan untuk siap-siap melakukan pengukuhan dan peneguhan Muhammadiyah.
"Dalam mengembangkan organisasi dan persyarikatan, maka kita mengurus persyarikatan Muhammadiyah adalah amanah Allah SWT. Karena apa yang dikerjakannya persyarikatan Muhammadiyah adalah agama Islam. Kita ketahui Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah amal Maruf nahi mungkar yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW," katanya.
Tugas persyarikatan Muhammadiyah, lanjut Prof Ambo Asse, tergambar dari ayat Alquran.
"Mengajak kepada kebaikan, mengajak kepada Islam supaya umat Islam berislam. Kalau kita baca pembukaan anggaran dasar Muhammadiyah, manusia di dunia ada dua, pertama orang yang menerima Islam sebagai agama, yang disebutkan sebagai Umat ijabah, kemudian manusia yang belum menerima Islam sebagai agama, maka itu adalah umat dakwah," katanya.
Menurutnya, pengurus harus menyampaikan pemahaman dan pengajaran agama yang disyariatkan Allah SWT.
"Jadi perlu saya tegaskan yang mau dimurnikan adalah pemahaman dan pengajaran bukan ajaran Islam," katanya.
Sehingga, Prof Ambo Asse mengajak pengurus wilayah untuk berkomitmen.
"Kita berkomitmen kuat dan sinergitas dalam mengamalkan ajaran agama berlandaskan prinsip Wasathiyah, tidak ekstrem kanan dan kiri," katanya.
Ia juga mengajak untuk berkomitmen secara kolektif demi menyukseskan kepemimpinan sesuai ideologi dan Khittah Perjuangan Muhammadiyah dengan visi “Mencerahkan Umat, Memajukan Sulawesi Selatan untuk Indonesia Bermartabat”.
“Ini adalah visi kepemimpinan kita periode 2022–2027, kita harus berkomitmen untuk bekerja mewujudkan visi itu,” kata Guru Besar Bidang Hukum Islam/Syariah UIN Alauddin Makassar ini.
Visi itu dapat terwujud dengan sinergitas seluruh pimpinan, majelis-lembaga, ortom, dan amal usaha. “Kita bersinergi dalam menjalankan hasil-hasil permusyawaratan Persyarikatan Muhammadiyah dengan baik sebagai ibadah kepada Allah Swt.”
“Kita juga harus bersemangat melaksanakan segala aktivitas sebagai bentuk jihad fii sabilillah dalam Persyarikatan Muhammadiyah dengan makna bersungguh-sungguh melaksanakan aktivitas yang bersifat inovatif dan kreatif sebagai amal kebajikan yang disertai dengan kesabaran,” kata dia.
Hal yang pasti, Muhammadiyah harus terus konsisten melakukan pencerahan dan pencerdasan melalui gerakan dakwah, pendidikan, pembinaan, pengendalian, serta antisipasi, dan penyelesaian masalah-masalah.