Lapas Makassar

Rutan Makassar Hibur Warga Binaan dengan Nobar Film Miracle In Cell Number 7

Penulis: M Yaumil
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rutan Kelas I Makassar hibur Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan nonton bareng (Nobar) film Miracle In Cell Number 7 di Aula Blok hunian Andi Djemma, blok khusus narkotika, Rutan Kelas I, Kota Makassar, Rabu (21/6/2023).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rutan Kelas I Makassar hibur Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan nonton bareng (Nobar) film Miracle In Cell Number 7.

Nobar dilakukan di Aula Blok hunian Andi Djemma, blok khusus narkotika, Rutan Kelas I, Kota Makassar, Rabu (21/6/2023).

Kepala Rutan Kelas I Makassar, Moch Muhidin mengatakan, kegiatan nobar sebagai ajang hiburan bagi warga binaan.

Nobar dipilih agar warga binaan sekaligus bisa memberikan hiburan dan memetik pesan dalam film tersebut.

Pesan dalam film tersebut kuat mengenai keluarga dan persahabatan.

“Warga Binaan Pemasyarakatan di sini bisa melakukan rekreasi dengan nonton film bareng,” katanya di rilis yang diterima.

Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Angga Satrya mengatakan kegiatan terealisasi berkat kerja sama mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM).

Dalam hal ini Mahasiswa BKP Fakultas Psikologi UNM.

Dimana para mahasiswa ini tengah melakukan BKP dalam kurun waktu 5 bulan di Rutan Makassar.

Kegiatan ini bertajuk cinematherapy.

Salah satu bentuk edukasi yang baru dirasakan oleh warga binaan maupu di Lapas.

"Sangat menyambut baik kegiatan dari adik-adik mahasiswa karena cinematherapy merupakan sesuatu yang baru,” ujarnya.

“Sangat penting diberikan bagi saudara-saudara warga binaan yang tengah menjalani masa pidana di Rutan Makassar," terang Angga.

Mahasiswa BKP Fakultas Psikologi UNM, Fathinah mengatakan, film yang ditonton berhubungan dengan kondisi warga binaan.

Cinematherapy diberikan untuk meningkatkan rasa syukur.

Menurut Fathinah, dengan adanya rasa syukur dalam diri dapat mengurangi kecemasan dan membantu warga binaan untuk meningkatkan empatinya.

“Untuk menunjukkan hasilnya, kami mempersilahkan tiga orang warga binaan untuk menyampaikan intisari yang didapatkan dalam film,” katanya.

Warga binaan, Rzk (24) mengatakan sangat termotivasi dengan adanya program cinematherapy ini. 

Ia berharap, bisa segera kembali ke pelukan keluarga usai menjalani pidananya.

"Setelah menonton, banyak penyesalan yang muncul atas perbuatan saya yang melukai perasaan keluarga khususnya orangtua,” sebut Rzk (24).

“Semoga bisa berbakti, membahagiakan mereka setelah bebas nanti dan janji ini yang terakhir,” pungkasnya. (*)

 

 

Berita Terkini