Secara statistik dan pola permainan, PSM Makassar tak banyak mengalami perubahan dari musim lalu.
Pertama, secara skuad mayoritas pemain musim lalu tetap menjadi andalan PSM Makassar di starting line up.
Yang membedakan hanyalah pada posisi pemain pengganti, dimana Adilson Silva berperan sebagai striker pengganti yang dulunya merupakan milik Ramadhan Sananta.
Di lini belakang yang berbeda adalah hadirnya Kike Linares sebagai andalan baru melengkapi trio benteng petahanan bersama Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa.
Selebihnya tak ada yang berbeda.
Di laga kontra Bali United baik leg pertama dan leg kedua, PSM Makassar masih bermain dengan mengandalkan direct pass.
Bernardo Tavares juga mengabaikan penguasaan bola berlebihan.
Inilah yang terlihat di leg kedua, dimana PSM Makassar hanya menguasai bola pada presentase 37 persen.
Hal yang sama terus berulang tercatat pada statistik penguasaan bola PSM Makassar musim lalu.
Catatan lainnya, meski kalah secara penguasaan bola PSM Makassar unggul untuk urusan menciptakan peluang.
Di leg kedua playoff Liga Champions Asia, PSM Makassar melepaskan 16 tembakan.
Dimana tercatat masing-masing 8 shoot on target dan 8 shoot off target.
Shoot on target dengan rincian 4 kali dilakukan di dalam kotak penalti dan sisanya dari luar kotak penalti.
Yang menjadi permasalah utama PSM Makassar pada laga kontra Bali United yakni banyaknya presentase melakukan long ball.
Proporsi long ball PSM Makassar di angka 11 persen, sebaliknya Bali United hanya di angka 3 persen.