TRIBUNSINJAI.COM, TELLULIMPOE-Jembatan di Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai ke poros Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan sudah dapat dilalui kembali, Sabtu (3/6/2023).
Jembatan di lokasi tersebut sempat putus pada pukul 11.00 Wita, Jumat (2/6/2023) kemarin.
Jembatan putus akibat derasnya aliran air sungai Balampangi.
Saat peristiwa itu terjadi sempat arus kendaraan dari arah Sinjai ke Kecamatan Kajang lumpuh total.
Para pengendara harus mencari jalan alternatif sejauh 15 kilometer karena harus melintasi tiga desa.
Desa yang dilintasi yakni Desa Pattongko, Desa Era Baru, Desa Sukamaju selanjutnya ke Desa Bua-Poros Sinjai.
" Curah hujan tinggi menyebabkan aliran sungai Balampangi meluap dan berdampak pada putusnya jembatan darurat. Dan pagi ini sudah bisa dilalui kendaraan setelah jembatan darurat dibenahi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sinjai, Muh Amin.
Ia juga mengungkap bahwa selain menghanyutkan jembatan darurat penghubung antar kabupaten juga delapan unit rumah warga terendam air banjir luapan Sungai Balampangi.
Rumah tersebut berada di jalan poros Sinjai-Kajang dan di area bantarang Sungai Balampangi.
Amin juga menghimbau kepada warga di lokasi khusus rumah warga yang dilewati aliran air agar tetap waspada karena banjir susulan berpotensi terjadi jika curah hujan tinggi dan berpontensi menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Amin mengungkapkan bawa kebutuhan mendesak yakni pembangunan jembatan permanen.
Diketahui jembatan tersebut ambruk pada tahun 2021 lalu.
Tahun 2022 lalu, jembatan ini dianggarkan Pemprov Sulsel.
Belakangan terakhiri ini kontraktor pembangunan jembatan tersebut meninggalkan jembatan itu sebelum selesai.
Kini jembatan itu masih berbentuk jembatan darurat dan gagal rampung.
Masyarakat Sinjai berharap ke Pemprov Sulsel untuk mencarikan solusi soal pembangunan jembatan itu. (*)