Pelatih Bali United, Stefano Cugurra ingin supaya tidak terlalu cepat menghakimi pemain.
Menurutnya, Adilson masih dalam proses menyesuaikan diri di Bali United.
Baca juga: Klub Baru Alta Ballah Setelah Batal Berseragam PSM Makassar, Bakal Jadi Tandem Baru Agung Mannan
Apalagi persiapannya dalam pertandingan uji coba tersebut terbilang minim.
“Maringa baru datang dari Brasil. Tim lebih banyak latihan fisik sebelum bertemu Persebaya karena baru pulang dari libur,” ujar pelatih yang biasa disapa Teco.
Selain itu, ia menyinggung perihal Tragedi Kanjuruhan yang dihadapi Adilson Maringa saat masih berseragam Singo Edan musim lalu.
Penjaga gawang berusia 32 tahun itu turut menjadi saksi tragedi yang menyebabkan psikisnya sempat terguncang sehingga mempengaruhi kualitasnya di dalam lapangan.
Stefano Cugurra pun menegaskan tidak ada keraguan terhadap kualitas sang penjaga gawang.
“Di Liga semua tahu masalah ada di Arema bukan performa Maringa. Tim Arema juga sempat turun di musim lalu,” ujar mantan pelatih Persija Jakarta.
“Sejauh ini kami masih percaya performa dia bisa bagus di Bali United," ujarnya.
“Arema FC yang tim juara Piala Presiden. Maringa terpilih sebagai pemain terbaik,” imbuhnya.
Adilson Maringa memang menjadi fenomena sejak bergabung dengan Arema FC pada Liga 1 2021-2022.
Pada debutnya, ia menorehkan rekor lima pertandingan tanpa kebobolan.
Kemudian mengakhiri kompetisi sebagai kiper dengan clean sheet terbanyak yakni 14 dari 30 pertandingan.
Namanya semakin naik pada Piala Presiden 2022. Ia berhasil mencatatkan lima clean sheet dari 7 pertandingan dan hanya kebobolan dua gol saja.
Ketangguhannya di bawah mistar juga menjadi kunci kesuksesan Arema FC menjadi juara.