Sunah Islam

Rizky Febian dan Mahalini Tunangan, Penjelasan Buya Yahya Soal Nikah Beda Agama, Singgung Akhirat

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizky Febian dan Mahalini telah resmi bertunangan dengan acara yang digelar secara tertutup di Hotel The Langham Jakarta pada Minggu, 7 Mei 2023.

TRIBUN-TIMUR.COM - Rizky Febian dan Mahalini telah resmi bertunangan dengan acara yang digelar secara tertutup di Hotel The Langham Jakarta pada Minggu, 7 Mei 2023.

Acara ini hanya dihadiri oleh 200 undangan yang terdiri dari keluarga, kerabat, dan orang terdekat.

Kabar bahagia ini juga diumumkan melalui akun @rfasmusic, di mana foto Rizky Febian memasangkan cincin tunangan ke jari manis Mahalini turut dibagikan.

Rizky Febian dan Mahalini telah menjalin hubungan asmara selama lebih dari setahun.

Masa waktu yang tidak singkat ini membuat Rizky Febian yakin untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.

Acara tunangan dimulai dengan pidato dari seorang juru bicara yang dipercayai oleh keluarga.

Selanjutnya, Rizky Febian menyampaikan maksud dan tujuan serta menanyakan kesediaan Mahalini untuk dipinang.

Setelah Mahalini menyatakan kesanggupannya, proses pemasangan cincin pun dilakukan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan seserahan dari pihak keluarga calon mempelai pria sebagai simbol kesanggupan Rizky Febian untuk mencukupi kehidupan Mahalini.

Acara ditutup dengan perkenalan antara keluarga inti kedua belah pihak, pembacaan doa, dan sesi foto bersama.

Pertunangan Rizky Febian dan Mahalini menimbulkan pertanyaan tentang tanggapan Sule sebagai ayah dari Rizky Febian.

Pasangan ini memiliki perbedaan agama, sehingga restu Sule sebagai orang tua terhadap hubungan mereka masih menjadi pertanyaan.

Ketika menjadi tamu di kanal YouTube Denny Sumargo, Sule membahas tentang restu tersebut.

Saat menjadi tamu di kanal Youtube Denny Sumargo, Sule membahas tentang restu.

"Rizky sama Mahalini (sudah diberi) restu?" tanya Denny Sumargo.

"Jalanin aja lah," jawab Sule.

"Restu, belum tahu?" tanya Denny Sumargo lagi.

"Gimana sih restu tuh, Kak?" Sule balik bertanya konsep restu menurut Denny Sumargo.

"Ya dari kitanya sebagai seorang bapak 'Oh ya gue suka nih lu jalan sama dia' (atau) 'Oh, gue ada ganjalan nih'," terang Denny Sumargo.

Mendengar penjelasan Denny Sumargo, Sule justru mengalihkan pembicaraan.

"Dia jago banget ya, ke pasangan gue dulu baru ke ini ya (pasangan anak-anak)," kata Sule.

Lebih lanjut, Sule menjelaskan akan memberi restu kepada Rizky Febian dan Mahalini jika sesuai.

"Kalau sesuai ya gue restu," kata Sule.

"Oh belum sesuai. Ini lu ga mau lurusin omongan gue?" tanya Denny Sumargo lagi.

"Belum tentu belum sesuai. Kan yang tahu gue. Misalkan lu netizen, ga tahu dong?" kata Sule.

"Ga tahu," jawab Denny Sumargo.

"Ya udah ga usah tahu," tandas Sule setelahnya. 

Rizky Febian dan Mahalini Sempat Ditanya Soal Perbedaan Agama

Sebelumnya, Rizky Febian dan Mahalini sempat ditanya soal perbedaan keyakinan yang mereka miliki.

Momen itu terjadi kala keduanya menjadi bintang tamu dalam podcast Volix Media.

Marlo selaku pembawa acara menanyakan rencana ke depan Rizky Febian dan Mahalini mengingat agama berbeda yang mereka yakini.

Keduanya pun punya jawaban cerdas untuk menjawab pertanyaan itu.

"Kalau kita berdua yaudah jalanin aja. Enggak tahu yang di atas seperti apa. Kalau ngasih yang terbaik yaudah," ujar Rizky Febian saat itu.

Berbeda dari Rizky Febian yang lebih memilih berserah pada Tuhan, Mahalini punya jawaban lain.

Mahalini mengaku jika keluarganya adalah keluarga yang toleran dan berpikiran terbuka.

Selama ini, Mahalini selalu diajarkan orangtuanya untuk menerima agama lain.

"Kalau gue itu pandangannya, segala agama itu baik. Gue tuh enggak pernah berpikir agama itu jelek," ucap dia.

Ia juga mengaku bahwa selama ini orang tuanya tak pernah mengajarkan untuk tidak menerima agama lain.

"Orang tua gue tuh enggak pernah mengajarkan gue untuk tidak menerima agama lain gitu," sambungnya.

"Jadi di saat gue sekarang ini menangkap bahwa segala agama itu baik untuk kita jalankan," timpalnya lagi.

Nikah beda agama menurut Buya Yahya

Dari perspektif pemuka agama, Buya Yahya, pernikahan dianggap sebagai sebuah ikatan seumur hidup antara suami dan istri.

Oleh karena itu, dalam pernikahan, disarankan untuk memilih pasangan yang memiliki banyak kesamaan, termasuk dalam hal agama.

Dengan adanya kesamaan tersebut, tercipta keharmonisan dan kebersamaan karena keduanya berjalan dalam satu jalan yang sama.

Misalnya, dalam urusan agama, pasangan suami istri akan meluangkan banyak waktu untuk beribadah bersama.

"Jika Anda ingin menikahkan anak Anda, usahakan untuk memilih pasangan yang memiliki banyak kesamaan. Jangan mengambil risiko dengan perbedaan yang banyak," kata Buya Yahya seperti dikutip dari YouTube Al Bahjah TV pada Senin, 8 Mei 2023.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa dari sudut pandang hukum agama Islam, pernikahan antara seorang wanita Muslim dengan pria non-Muslim sangat tidak dianjurkan.

Pernikahan semacam itu tidak akan diakui sah menurut agama, dan dapat menyebabkan permasalahan dalam rumah tangga.

"Kita berbicara dalam ranah agama bahwa seorang wanita Muslim tidak boleh menikah dengan seorang pria non-Muslim," jelas Buya Yahya sebagai penceramah.

Namun, dalam konteks pernikahan antara seorang pria Muslim dan wanita non-Muslim, hingga saat ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Beberapa ulama mengizinkan pernikahan semacam itu dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Salah satu contoh adalah mazhab Imam Syafi'i yang menyatakan bahwa seorang pria Muslim diizinkan menikahi wanita non-Muslim dengan syarat wanita tersebut harus berasal dari kalangan ahli kitab atau keluarga yang memiliki keyakinan agama yang jelas.

Aturan tersebut merupakan ketentuan yang mutlak dalam mazhab Syafi'i.

"Menurut Mazhab Syafi'i, seorang pria Muslim diizinkan menikahi wanita non-Muslim, tetapi ada aturan-aturannya.

Mazhab Syafi'i sangat ketat, jika wanita tersebut beragama Nasrani, maka dia harus seorang ahli kitab yang berasal dari keluarga yang memiliki keyakinan agama tersebut," jelas Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengingatkan pentingnya tujuan dalam pernikahan, di antaranya adalah mencapai kebersamaan dengan pasangan baik di dunia maupun akhirat.

Setiap pasangan pasti menginginkan kebahagiaan dalam rumah tangga mereka yang akan berlanjut hingga kehidupan setelahnya.

Salah satu cara untuk mencapai kebersamaan tersebut adalah dengan menikahi seseorang yang seagama.

"Tujuan pernikahan adalah apa? Tentunya ingin ada kebersamaan. Dalam keyakinan kita, kita ingin bahagia di dunia maupun akhirat, bukan begitu?" kata Buya Yahya.

Selain itu, Buya Yahya berharap agar setiap wanita Muslim yang sudah menikah dengan pria non-Muslim dapat memberikan pencerahan kepada pasangan mereka. 

Buya Yahya mendoakan agar pria non-muslim itu bisa mendapatkan hidayah sehingga masuk ke agama Islam dan menjalani rumah tangga yang diridai Allah SWT.

“Bagi yang sudah terlanjur menikah, pikirkan bagaimana agar menjadi sah.

Semoga suamimu segera mendapatkan petunjuk dan segera masuk Islam. Karena tidak sah, jadi harus begitu,” kata dia.

Berita Terkini