TRIBUN-TIMUR.COM - Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, telah memberikan pernyataan mengenai sumber dana untuk biaya perawatan anaknya selama dirawat di rumah sakit.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak menerima bantuan dari keluarga Mario Dandy Satriyo penganiaya anaknya.
Jonathan Latumahina juga mengklarifikasi bahwa biaya perawatan David Ozora ditanggung oleh asuransi yang sudah dimilikinya sejak lama, Prudential.
Melalui akun Twitter pribadinya @seeksixsuck, Latumahina mengatakan bahwa biaya yang bisa ditanggung oleh asuransi mencapai Rp 4 miliar.
"Gini ya netijen2 sotoy dan netijen2 bayaran tikus, david itu biaya rawatnya dijamin prudential karena gue udah join lama. Yang ditanggung pruden sampai 4M + 12, kalo mau tau tanya @nyonyakepiting aja," demikian kicauan Jonathan Latumahina lewat akun Twitter pribadinya @seeksixsuck.
Jonathan Latumahina juga memperlihatkan black card asuransi yang tertera nama Crystalino David Ozora.
Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa biaya perawatan David Ozora ditanggung Prudential, asuransi yang sah.
Dengan demikian, pernyataan Jonathan Latumahina dapat menepis anggapan miring terkait sumber dana untuk biaya perawatan David Ozora selama dirawat di rumah sakit.
Prudential merupakan perusahaan asuransi jiwa yang dikelola oleh PT Prudential Life Assurance.
Perusahaan ini menyediakan berbagai produk, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pendidikan, hingga kumpulan.
Produk unggulan dari Prudential Indonesia adalah PRULink Generasi Baru.
Selain produk asuransi jiwa, Prudential Indonesia juga mengembangkan produk asuransi lain, termasuk produk syariah yang diluncurkan pada tahun 2007.
Sejak itu, produk asuransi syariah dari Prudential menjadi salah satu yang terdepan di Indonesia.
Prudential baru-baru ini merilis laporan keuangannya hingga Desember 2022.
Meski laba setelah pajak (dan penyesuaian IFRS) mengalami penurunan dari US$ 2,2 miliar pada 2021 menjadi US$1 miliar di tahun 2022, laba operasional perusahaan asuransi yang disesuaikan masih tumbuh tipis dari US$ 3,2 miliar menjadi US$ 3,4 miliar.
Anil Wadhwani, Kepala Eksekutif Prudential, Anil Wadhwani menyatakan bahwa tahun 2022 adalah tahun penuh pertama bagi grup ini sebagai bisnis yang berfokus pada Asia dan Afrika.
Meski terdapat gangguan terkait Covid-19 dan volatilitas ekonomi makro yang lebih luas, Prudential tetap mampu memberikan kinerja yang tangguh.
Hingga akhir 2022, Prudential tercatat memiliki 1,8 juta tertanggung dan aset sebesar Rp 61,3 triliun, setara dengan 10,4 persen aset industri asuransi jiwa di Indonesia.
Rasio solvabilitas Prudential Indonesia, atau yang biasa dikenal dengan risk based capital (RBC), bertengger di level 512 persen, jauh di atas target internal yang ditetapkan oleh regulator.
Prudential Indonesia juga senantiasa mewujudkan perlindungan kepada nasabah melalui pembayaran klaim sebesar Rp 16,6 triliun hingga akhir kuartal keempat 2022.
Dukungan masyarakat terhadap Prudential tidak lepas dari berbagai produk yang ditawarkan, mulai dari perlindungan menyeluruh dengan premi terjangkau, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi penyakit kritis, hingga asuransi kecelakaan diri.
Perlindungan ini mencakup asuransi jiwa, asuransi kesehatan, termasuk asuransi penyakit kritis.(*)