TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH "Gus" Yahya Cholil Staquf (57) melantik H "Gus" Yaqut Cholil Qoumas (48), sebagai Ketua Satuan Tugas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
Seremoni dihelat di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (13/4/2023) malam.
Momen ini sekaligus peluncuran dan penandatanganan nota Kerja Sama program Bina Keluarga Sakinah.
MoU diteken Dirjen Binmas Islam Dr Kamaruddin Amin dengan Wakil Ketua Umum Satgas GKMNU Alissa Q Wahid.
Acara dihelat dua hari, mulai Kamis (13/4) hingga Jumat (14/4/2023).
Hj Alissa Q Wahid (50), putri sulung Presiden Abdurrahman Wahid, dilantik sebagai wakil ketua satgas.
Sementara KH Yahya Cholil Staquf, H Saifullah Yusuf dan H Gudfan Arif Ghofur menjadi trio tim pengarah.
Kabar ini dilansir situs Kemenag RI, Jumat (14/4/2023).
Situs NU-Online, juga melansir struktur pengurus berjumlah 55 orang dengan tujuh elemen struktur, penasihat, pengarah, pengurus harian, pelaksana, dan pengurus dari lembaga badan otonom NU.
Setidaknya 19 elite dari lembaga dan badan otonom PBNU, tercatat masuk dalam struktur.
Kepengurusan tertuang dalam Surat Keputusan Satgas Pelaksana PBNU untuk Bina Keluarga Maslahat.
Surat dibacakan H Syaifullah "Gus Ipul" Yusuf.
Dalam sambutannya, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meminta Ketua Umum Satgas GKMNU segera membentuk struktur organisasi mulai level wilayah/provinsi, kabupaten/kota, kecamatan/distrik, hingga kelurahan.
Gus Yahya menegaskan Keluarga Maslahat bertujuan membangun peradaban dari level yang paling kecil yakni keluarga.
"Tidak ada permulaan yang lebih valid untuk membangun peradaban daripada membangun keluarga. Membangun bangsa harus diawali dengan membangun keluarga," tegas Gus Yahya.
PBNU, kata Gus Yahya, telah menyusun berbagai agenda strategis dari berbagai bidang untuk menyukseskan program aliansi bersama kemenag ini.
Satgas juga akan membantu jajaran kepengurusan NU di setiap tingkatan dalam berhubungan dengan pihak luar.
"Prinsipnya, satgas berfungsi memberi supervisi dan dukungan atas program di bawah sehingga dapat berjalan berbasis komando,” ujar Gus Yahya.
"Kalau keluarga tidak mendapatkan manfaat dari hikmah Nahdlatul Ulama berarti hikmah itu sia-sia. Jadi semua yang dilakukan oleh NU harus bisa diverifikasi dan diuji validitasnya melalui pengaruh dampaknya terhadap keluarga," sambung Gus Yahya.
Ia menambahkan PBNU akan menginstruksikan kepada Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahah mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat desa untuk membentuk secara struktural.
Tugas dari Satgas ini adalah melakukan operasi dukungan atau mem-back up pelaksanaan tugas-tugas yang nantinya akan diinstruksikan kepada seluruh jajaran kepengurusan NU.
"Dalam Satgas ini nanti unsur-unsur utamanya berasal dari badan-badan otonom NU. Mereka lah yang nanti menjadi pekerja yang mengeksekusi pelaksanaan tugas dari gerakan keluarga maslahah NU," tandasnya.
Ia pun menginstruksikan Satgas ini menjadi supervisi.
Menurutnya, Satgas ini didesain sehingga menjadi satu kesatuan tugas berbasis komanado, lewat jalur komunikasi langsung dari pusat hingga daerah tanpa perlu ada hambatan.
Gus Yahya berharap Satgas nasional dapat memastikan satgas di tingkat provinsi sampai desa diisi oleh personil yang betul-betul memiliki kapastitas dan paham akan tugasnya agar agenda ini berjalan dengan semestinya.(*)
Susunan Satuan Tugas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) 2023
Penasehat:
KH Miftachul Akhyar, KH Akhmad Said Asrori
Pengarah:
KH Yahya Cholil Staquf, H Saifullah Yusuf, H Gudfan Arif Ghofur
Ketua:
H Yaqut Cholil Qoumas
Wakil Ketua:
Hj. Alissa Q. Wahid, H. Isfah Abidal Aziz, H. Amin Said Husni
Anggota:
Faisal Saimima, Ai Rahmayanti, H. Imron Rosyadi Hamid, H. Nur Hidayat, H. A. Syarif Munawi, H. Fahmi Akbar Idris.
H. M. Nuruzzaman, H. Abdul Rochman, H. Kamaruddin Amin, H. Muhammad Ali Ramdhani, H. Wibowo Prasetyo, H. Zainal Mustamin, Marianna Hasbie, Marzuki Wahid.
Unsur Lembaga dan Banom:
H. Irsyad Yusuf (GP Ansor), Hj. Ulfah Mashfufah (Muslimat NU), Hj. Margareth Aliyatul Maimunah (Fatayat NU), M. Agil Nuruzzaman (IPNU).
Washfi Velasufah (IPPNU), H. Adib Machrus (LKK PBNU), Hj. Nur Rofiah (LKK PBNU), dr. Hj. Yosi Eka Putri (LK PBNU), Hj- Vivi Alatas (LP PBNU), H. Arif Affandi (LP PBNU).
Tri Chandra Aprianto (LPP PBNU) , Habib Ali Hasan Al-Bahar (LAZISNU), H. Ishaq Zubaedi Raqib (LTN PBNU), H. Nurul Badruttamam (LD PBNU), H. Munawwar Fuad Noeh (LTM PBNU).
H. Hodrie Ariev (RMI PBNU), H. Hasan Chabibie (LP Maarif PBNU), H. Hasanuddin Ali (Lakpesdam PBNU), Hj. Saidah Sakwan (Lakpesdam PBNU),
Tim Operasional:
Ahmad Mukhibullah, H. Solahul Aam Notobuwono, Aswandi Jaelani, Nurmey Nurulchaq, Musliha Rofik, Agus Suwo Suripto, Zudi Rahmanto.
dr. Syifa Mustika, Ahmad Rozali, Qohari Cholil, H. M. Nabil Haroen, Nuzy Nur Rmadhian, Adhe Musa Said.