JENEPONTO, TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan suci ramadan menjadi momentum bagi para pedagang dadakan.
Seperti halnya pedagang peci di Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Kalau saya tidak punya kios, tapi tiap ramadan saya sering jualan di sini," kata pedagang peci, Dodo (30) kepada Tribun Timur, Rabu (12/4/2023) sore.
Ia mengatakan, peci yang dijualnya ada puluhan jenis.
Mulai dari peci hitam (songkok), peci rajut hingga kopiah.
"Ada 20 jenis lebih pak dan beda merek, harganya mulai Rp 25 ribu sampai Rp 135 ribu yang paling mahal," ucapnya.
Lebih lanjut, ia telah berdagang 20 hari lebih selama ramdan 2023.
Bahkan modal yang ia siapkan dengan usaha dadakan ini sebesar Rp 25 juta.
"Kalau modalku keseluruhannya Rp 25 juta, belumpi ini semua karena di rumah masih ada," jelasnya.
Rencananya, Dodo dengan dua orang karyawannya akan berdagang hingga hari terakhir puasa.
Sebab, hari terakhir merupakan puncak penjualan peci hingga larut malam.
"Sampai malam takbiran, kalau besoknya maumi lebaran, karena di situ mulai dari siang sampai malam banyak pembeli," tandasnya.
Sekedar diketahui, Dodo mulai berdagang peci sejak tahun 2016 di lokasi yang sama.
Namun sebelumnya, Dodo pernah berdagang di Kabupaten Takalar sejak tahun 2014 selama dua tahun.(*)
Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama