TRIBUN-TIMUR.COM - Minyak bintang menjadi perbincangan hangat dalam dunia pengobatan setelah dugaan penggunaan minyak tersebut oleh Ida Dayak dalam proses pengobatannya.
Namun, Ida Dayak telah menegaskan bahwa minyak yang digunakan bukanlah minyak bintang.
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Balangan, Mahdan, mengungkapkan bahwa mendapatkan minyak bintang sangatlah sulit dan tidak semua orang dapat memperolehnya.
Menurut Mahdan, minyak bintang biasanya diwariskan secara turun temurun dan penggunaannya tidak sembarangan.
Ada pantangan yang harus diikuti oleh pengguna minyak bintang.
Pasien Ida Dayak "haram" memakan sayur kacang panjang dan daun katuk.
"Menurut ajaran leluhur kami, dua pantangan ini harus dihindari agar pengobatan bisa maksimal," ujar Mahdan.
Jika melanggar, maka ganjarannya ada pengobatan tak akan maksimal.
Mahdan menambahkan bahwa biasanya minyak bintang digunakan untuk pengobatan luar seperti setelah operasi atau kecelakaan.
"Untuk penggunaan minyak bintang pada kasus kecelakaan, harus segera digunakan setelah kejadian. Jika terlambat, sulit untuk menyembuhkan luka," jelasnya.
Kemenkes buka suara soal Ida Dayak
Pengobatan tradisional Ida Dayak akhir-akhir menjadi perhatian publik.
Dari beberapa video yang beredar di media sosial, diketahui Ida Dayak bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, salah satunya meluruskan tulang tangan yang bengkok.
Dalam proses penyembuhan penyakit, Ida akan melakukan ritual menari lalu kemudian mengurut pasien dengan minyak berwarna merah yang diberi nama Minyak Bintang.
Pasien yang tadinya tidak mampu berjalan akhirnya bisa berjalan kembali.