PSM Juara

Skuad Lengkap PSM Makassar saat Juara Musim 1999 / 2000, Hanya Kumpulkan 66 Poin dari 30 Laga

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Skuad PSM Makassar dijamu Presiden Indonesia Gus Dur di Istana negara usai meraih gelar juara Liga Indonesia 1999/2000.

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat kapan terakhir kali PSM Makassar menjuarai kompetisi tertinggi Tanah Air?

PSM Makassar merengkuh gelar juara musim 1999 / 2000 atau sekitar 23 tahun lalu.

Saat itu, PSM Makassar, masih diperkuat bintang langganan Timnas Indonesia seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, hingga Hendro Kartiko.

PSM Makassar juara setelah mengalahkan Pupuk Kaltim Bontang Liga Indonesia Bank Mandiri 1999/2000.

Laga PSM Makassar vs Pupuk Kaltim Bontang digelar di Stadion Utama Senayan (23/7/2022).

PSM Makassar mengalahkan Pupuk Kaltim Bontang dengan skor 3 - 2.

Gelar juara PSM Makassar kala itu terasa sempurna karena Bima Sakti terpilih sebagai pemain terbaik.

Selama musim 1999 / 2000, Bisa Sakti tak pernah meraih satu pun kartu kuning.

Padahal, Bima Sakti tampil reguler sebagai pemain jangkar PSM, posisi yang sejatinya rentan mendapat kartu dari sang pengadil.

Saat itu, materi mentereng ini semakin lengkap dengan racikan strategi Syamsuddin Umar sebagai pelatih dan Henk Wullem (Direktur Teknik). Alhasil, PSM jadi tim paling dominan.

Sepanjang musim Liga Bank Mandiri yang memakai sistem pembagian dua wilayah dan babak 8 Besar di Jakarta ini, PSM mencetak 21 kali kemenangan, 8 imbang dan 2 kalah.

Juku Eja pun menjadi tim paling agresif sepanjang musim dengan mengemas 53 gol dan hanya kemasukkan 19 gol.

Saat pertandingan selesai, Stadion Utama Senayan langsung bergemuruh oleh teriakan takbir suporter PSM Makassar.

Wasit Djajat Sudrajat kala itu memimpin laga PSM Makassar vs Pupuk Kaltim Bontang.

Seluruh elemen tim Juku Eja saling berangkulan menyambut kemenangan 3-2 atas Pupuk Kaltim Bontang.

Ini gelar perdana PSM di pentas Liga Indonesia yang merupakan penyatuan dua kompetisi, Perserikatan dan Galatama pada 1994 lalu.

PSM, klub tertua di Indonesia (dibentuk 1915) dengan lima gelar era Perserikatan kembali berjaya, setelah terakhir merebut Piala Presiden pada 1992.

Kini PSM Makassar mencoba mengulang kesuksesan tahun 1999 / 2000.

PSM Makassar memimpin klasemen sementara Liga 1 dengan 66 poin dari 30 laga.

Unggul 12 poin dari Persija Jakarta yang berada posisi kedua dengan 54 poin dari 29 laga.

Sementara Persib Bandung berada posisi ketiga dengan 53 poin dari 28 laga.

Eks pemain PSM Makassar, Kurniawan Dwi Yulianto, berharap PSM Makassar bisa konsisten hingga akhir musim untuk angkat trofi juara.

"Semoga bisa konsisten dan juara. All the best," katanya saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (15/3/2023).

Kurniawan Dwi Yulianto melihat kunci keberhasilan tim besutan Bernardo Tavares di puncak klasemen karena hubungan yang baik yang terjalin dalam tim

"Solid kuncinya saya rasa," ucapnya.

Pria 46 tahun ini menilai materi pemain muda dalam skuad PSM Makassar sekarang, buat klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) itu punya masa depan cerah.

"Dengan materi pemain muda tentu PSM Makassar punya masa depan yang cerah," sebutnya.

Walau bukan putra asli Sulsel, ia bersama rekannya yang lain seperti Hendro Kartiko dan Bima Sakti dapat sambutan hangat.

"Saya Bima Sakti, Hendro Kartiko orang dari luar, bukan putra asli daerah (Sulsel), tapi kami diterima sebagai keluarga," ungkapnya.

Kekeluargaan dalam tim kala itu kuat sekali. Hubungan pemain dengan manajemen, pemain dengan suporter sangat dekat.

"Jadi tim dibangun dengan suasana kekeluargaan dan saling support," kata Kurniawan Dwi Yulianto.

Paling tidak bisa dilupakan oleh Kurniawan Dwi Yulianto adalah saat disambut oleh lautan manusia usai juara.

Ia mengingat momen skuad PSM Makassar disambut mulai bandara hingga kediaman Wali Kota Makassar.

"Endingnya adalah kita juara. Kita juara dijemput di bandara pagi jelang siang, baru sampai di rumah Wali Kota sore. Jadi dari airport ke Kota Makassar lautan manusia dengan seragam merah menyambut kedatangan kami," pungkas asisten pelatih Timnas Indonesia U-22 ini.(*)

Komposisi Tim Juara 1999-2000

Saat itu Nurdin Halid bersama adiknya Kadir Halid di puncak manajemen Laskar Phinisi.

Pelatih: Syamsuddin Umar

Direktur Teknik: Henk Wullems.

Sekadar mengingatkan momen penting itu, inilah skuad lengkap PSM 1999-2000

Posisi Kiper:

Hendro Kartiko,

Ansar Abdullah,

Budiman Buswir

Pemain Belakang:

Ortisan Salossa,

Rony Ririn,

Syamsudin Batolla,

Aji Santoso,

Zain Batolla,

Yosep Lewono,

Alibaba,

Yeyen Tumena,

Charles Lionga,

Jufri Samad

Pemain Tengah:

Yuniarto Budi,

Bima Sakti,

Carlos de Mello,

Hariansyah,

Aslan,

Yusrifar Jafar

Pemain Depan:

Miro Baldo Bento,

Rachman Usman,

Kurniawan Dwi Yulianto,

Cristiano Saraiva Tavares

Berita Terkini