"Saya sebut SYL transtelektual. Yakni intelektual organik, tidak ada matinya. Orang yang menguasai bidangnya dan bisa mempengaruhi bidang lain," ujar Prof Hamdan Juhannis
Sebagai sahabat, Prof Hamdan mengenal SYL dengan 3 hal
Pertama, SYL dinilai sebagai orang bijak dan cerdas.
"Kedua SYL meyakini kebijaksanaan hidup, belajar dari orang berbeda pendapat," ujar Prof Hamdan.
"Terakhir, SYL meyakini angin tidak berhembus untuk menggoyahkan pepohonan tapi menguji akarnnya," lanjutnya.
Peluncuran buku ini berlangsung penuh kehangatan.
SYL begitu santai bersenandung usai meluncurkan buku.
Ia membuat suasana begitu syahdu dan penuh kekeluargaan.(*)