TRIBUNBONE.COM, WATAMPONE - Jelang ramadhan, ketersediaan pangan sebagai salah satu kebutuhan pokok paling diperhatikan masyatakat.
Sebab, konsumsi masyatakat akan meningkat dari biasanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Andi Asman Sulaiman mengatakan, produksi beras di Kabupaten Bone lebih dari cukup.
Karena dalam satu tahun terakhir, Bone mampu menghasilkan 756 ribu ton beras.
"Konsumsi beras masyatakat di Bone sekitar 90 ribu ton. Artinya masih ada 666 ribu ton," kata Asman Sulaiman ditemui awak media di Caffe 21, Jumat (24/2/2023).
Untuk 666 ribu ton sisanya, kata Asman, masih bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bone.
Caranya, dengan mendistribusikan beras itu ke daerah lain di Sulawesi Selatan (Sulsel).
"666 ribu ton beras itu masih bisa distribusikan ke enam daerah lain dengan jumlah populasi masyatakat seperti di Bone," jelasnya.
Lebih dari itu, polemik lain seperti harga beras pun masih terjamin di harga normal.
"Harga beras kita masih di angka Rp8-9 ribu. Gabah di harga Rp6 ribuan. Itu masih dikategorikan normal," ucapnya.
Hal serupa disampaikan Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi.
"Kebutuhan beras kita sudah aman, tinggal bagaimana upaya kita bersama agar bisa didistribusikan," katanya.
Menurut orang nomor satu di Bumi Arung Palakka ini, dengan pencapaian beras segitu, artinya masa panen di Bone sudah tepat waktu.
"Artinya, tidak ada lagi waktu panen tertingal," ujarnya. (*)