PAN Murka Dengar Hasil Survei LSI Denny JA, Waketum Ungkit Pemilu 2004 yang Disebut 'Satu Koma'

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi. Ia mengatakan bahwa LSI Denny JA telah melakukan survei sejak Pemilu 2004 silam. Namun, kata dia, PAN selalu masuk dalam kategori partai dengan elektabilitas rendah.

“Dan itu selalu hasilnya kurang lebih sama dari pemilu ke pemilu, bahwa pan tidak akan lolos PT karena elektabilitasnya rendah,” kata Eddy.

Ia pun mempertanyakan hasil survei terkait elektabilitas PAN tersebut. Sebab, kata Eddy, temuan-temuan lembaga survei kerap tak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Oleh karena itu kami jadi mempertanyakan mengapa ada lembaga-lembaga survei yang selalu melakukan prediksi melalui metodologi survei tersebut.

Dan itu sudah dilakukan berulang-ulang dan tetap mengeluarkan hasil yang sama, dan tetap salah,” kata Eddy.

“Jadi inilah yang merupakan pertanyaan besar bagi kami yang kami ingin mendapatkan jawabannya dari para surveyor tersebut, dengan kata lain apakah mereka bisa memberikan argumentasi terhadap hasil survei mereka dan kesalahan dari hasil survei tersebut pada setiap Pemilu,” lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait tingkat elektabilitas partai politik.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan dalam survei kali ini terdapat 4 kategori partai politik, yakni partai besar, menengah, kecil dan nol koma.

Untuk kategori partai besar ditempati tiga partai dengan angka elektabilitas tertinggi. Ada PDI Perjuangan dengan 22,7 persen, Partai Golkar 13,8 persen dan Gerindra 11,2 persen.

“Dari 18 partai yang ada yang siap kontestasi di 2024, hanya 3 partai yang masuk kategori partai besar, PDIP, Golkar dan Gerindra,” kata Ardian Sopa dalam rilis LSI Denny JA secara virtual, Selasa (7/2/2023).

Kemudian pada kategori menengah terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan angka elektabilitas 8,0 persen, Partai Demokrat 5,0 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,9 persen serta Partai Nasdem 4,4 persen.

Ardian menjelaskan bahwa partai kategori menengah ini berdasarkan angka elektabilitas pada rentang 4 hingga 10 persen.

Sementara untuk klasmen selanjutnya, yakni partai kecil yang memiliki angka elektsbilitas pada rentang 1-4 persen.

Kategori ini dipimpin oleh Partai Perindo dengan angka 2,8 persen.

Namun di posisi selanjutnya justru diisi oleh parpol yang saat ini berada di parlemen, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan masing-masing angka 1,9 persen dan 2,1 persen.

“Jadi secara dukungan, 3 partai ini Perindo, PPP dan PAN berada di kategorisasi partai kecil,” tuturnya.

“Sehingga sebenarnya per survei ini dilakukan mereka belom lolos melewati parlementary treshold 4 persen,” lanjut Sopa.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Disebut Berpotensi Tak Lolos Parlemen, PAN Pertanyakan Hasil Survei LSI Denny JA

Berita Terkini