"Temuan dari tim audit Mabes Polri yang paling vital adalah jalur keluar masuk pemain dan penonton," tambahnya.
Jalur keluar masuk itu menjadi alasan karena menyangkut keamana pemain.
Atas dasar itu kemudian diputuskan bahwa laga selanjutnya dapat dihadiri penonton hanya 50 persen.
"Tidak adanya jalur keluar masuk yang representatif. Hanya ada satu jalur yang dilalui baik pemain maupun suporter," ujarnya.
Walaupun demikian, kebijakan ini belum absolut. Kedepannya masih dapat berubah.
Poin itu dilihat dari evaluasi setiap pertandingan terkait keamanan dan kenyamanan termasuk sikap suporter saat laga.
"Tentunya kita akan melakukan evaluasi dengan stakeholder setiap pertandingan. Prilaku dari suporter menjadi penilaian," pungkasnya.