TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Sudah 24 jam sejak Afdal bin Ramli (17) tenggelam di Perairan Tanjung Palette, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Afdal bin Ramli tenggelam di Perairan Tanjung Palette Kabupaten Bone Sulawesi Selatan pada Minggu (22/1/2023) sekitar pukul 17.00 Wita.
Hingga Senin (23/1/2023) sekitar pukul 17.00 Wita Afdal masih belum ditemukan.
Dantim SAR Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel AKP Safiruddin mengatakan pencarian korban tenggelam ditunda dan akan dilanjut besok.
"Karena sudah pukul 17.00 Wita lewat, jadi pencarian kami tunda dulu dan akan dilanjutkan besok pagi," katanya.
Pencarian korban tenggelam dilakukan SAR gabungan dibantu warga setempat.
SAR gabungan terdiri dari 13 personil Brimob, 3 anggota Basarnas, 10 anggota BPBD Bone, 5 anggota Satpol PP, dan 3 perwakilan dari SAR Unhas dikerahkan untuk mencari korban tenggelam di Tanjung Palette.
Kronologi Kejadian
Afdal Bin Ramli (17) dikabarkan tenggelam di Perairan Tanjung Palette Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, Minggu (22/1/2023) sore.
Saat itu, Afdal pergi memancing bersama kerabatnya, Agustang (35).
Lokasi memancing mereka sekitar 20 meter dari bibir pantai Tanjung Palette.
Berselang beberapa saat kemudian, hujan disertai angin kencang menerpa wilayah tersebut.
Cuaca buruk membuat Afdal dan Agustang mencari perlindungan di bagan bambu milik warga.
Lokasi bagan bambu itu tidak jauh dari lokasi memancing.
Saat berlindung di bagan milik warga, tiba-tiba tali pengikat perahu yang mereka tumpangi terlepas.
Arus membawa pergi perahu tersebut.
Melihat perahu itu dibawa arus, Afdal terjun bermaksud mengambil perahu milik kakeknya itu.
Agustang sempat melarang korban terjun ke laut karena kondisi saat itu gelombang tinggi dan berarus deras.
Namun karena takut kehilangan perahu milik kakek korban, akhirnya korban tetap nekat terjun ke laut.
Diduga karena kelelahan, Afdal tidak mampu menggapai perahu dan tidak mampu untuk kembali ke bagan bambu.
Agustang sempat memberikan bantuan, namun karena kuatnya arus dan tingginya gelombang membuat korban tidak dapat diselamatkan.(*)