TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Sulselbar mencatat kenaikan pembiayaan emas sebesar 15 persen di tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan Pemimpin Divisi Unit Usaha Syariah Bank Sulselbar Iswadi Ayub, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (16/1/2023).
Iswadi menjelaskan, pertumbuhan bisnis emas tersebut meliputi gadai emas maupun cicilan emas.
“Baik gadai emas maupun cicilan emas dari tahun 2021-2022 tumbuh signifikan sebesar 15 persen yang dilayani dengan 4 outlet kantor cabang Syariah dan di tahun 2023 outlet layanan direncanakan akan ditambah di seluruh jaringan kantor Bank Sulselbar,” jelasnya.
Iswadi memprediksi, pembiayaan emas di Bank Sulselkan akan tetap tumbuh di tahun 2023.
“Tetap tumbuh positip ditarget 56 persen,” sebut Iswadi.
Menurut Iswadi, pertumbuhan tersebut didorong faktor keuntungan ketika berinvestasi emas.
Selain saham, kata dia, investasi emas juga merupakan salah satu bentuk investasi yang cukup menjanjikan.
Iswadi menyebut, emas adalah investasi yang memiliki risiko yang rendah.
Selain itu, juga mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena merupakan barang yang harganya cenderung naik.
“Terdapat beberapa jenis investasi dengan tingkat risiko yang berbeda, investasi emas tergolong dalam jenis investasi dengan tingkat risiko yang rendah dan mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi,” sebutnya.
“Karena (emas) merupakan barang yang harganya cenderung naik serta jarang mengalami penurunan dalam jumlah yang signifikan,” pungkas Iswadi. (*)