TRIBUN-TIMUR.COM - Penampakan rumah mewah Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Lukas Enembe ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat makan siang di sebuah restoran di distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (10/1/2023).
Ia ditangkap kasus dugaan gratifikasi Rp 1 miliar terkait APBD Pemerintahan Provinsi Papua.
Sejak ditetapkan tersangka, rumah mewah Lukas Enembe juga menjadi sorotan.
Rumah Lukas Enembe diketahui berada di Koya Tengah, Muara Tami, Jayapura, Papua.
Dari pantauan Google Earth, rumah Gubernur yang sudah menjabat dari 2013 itu tampak super mewah dan juga besar.
Rumah mewah milik Lukas Enembe ini tampak memiliki jalan panjang aspal menuju kediamannya.
Rumah Lukas Enembe dikelilingi hutan-hutan rimbun seluas 21 hektare lebih dan lokasinya jauh dari pusat keramaian.
Rumah Lukas Enembe dalam penelusuran Google Earth memiliki luas sekitar 1,1 Hektare.
Mempunyai beberapa bangunan berukuran sedang di belakang rumah utama.
Warna biru mendominasi atap dari rumah kediaman.
Sementara rumah dinas Lukas Enembe di Jalan Trikora, Jayapura yang juga beratap warna biru.
Ada sejumlah pos penjagaan sebelum masuk ke rumah Lukas Enembe.
Salah satunya pos yang berada 500 meter dari akses masuk rumah Lukas.
Pos tersebut ditempatkan di pinggir jalan raya menuju rumah Lukas.
Tak hanya mewah, rumah Lukas juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap berupa taman yang asri dan lapangan sepakbola.
Kondisi Lukas Enembe
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dr Letjen A Budi Sulistya mengungkap kondisi sebenarnya Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Saat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lukas Enembe masih bisa berjalan naik ke pesawat.
Berbeda saat Lukas Enembe dihadirkan dalam konferensi pers penahanan pada Rabu (11/1/2023).
Saat konfrensi pers, Lukas Enembe memakai kursi roda. Lukas tak bisa jalan di depan media.
Meski menggunakan kursi roda, kesehatan Lukas saat ini disebut dalam kondisi lebih stabil dan bisa beristirahat.
"Kesehatan beliau lebih baik daripada tadi malam dan dalam kondisi stabil," kata Budi saat konferensi pers, Rabu (11/1/2023) dikutip dari youTube KompasTv.
"Sekarang tensinya kan terukur lebih rendah dibanding semalam dan kondisi psikologi lebih tenang, bisa istirahat, dan stabil," lanjutnya.
Budi mengatakan, berdasarkan informasi Ketua KPK Firli Bahuri, pada Selasa malam, tekanan darah Lukas sempat tinggi.
Ia menuturkan, Lukas dirawat di paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto sejak Selasa (10/1/2022) pada pukul 21.48 WIB.
Kemudian tim dokter langsung memeriksa Lukas dengan pemeriksan mencakup fisik dan jantung.
"Dan mendapatkan adanya kondisi kesehatan yang perlu penanganan dan juga tindak lanjut untuk tuan LE," ujar Budi
Budi kemudian enggan membeberkan lebih lanjut terkait penyakit maupun hasil pemeriksaan medis terhadap Lukas Enembe.
"Rahasia medik itu kan tidak bisa kita buka di forum," katanya.