"Kemudian ada dua anaknya di atas rumah, tapi tidak berbuat apa-apa. Satu-satunya cara menyelamatkan diri karena kobaran api semakin besar," kata Gamaluddin.
Selang kemudian, warga sekitar berbondong-bondong berusaha memadamkan api dengan menggunakan ember dan wadah lainnya.
"Tidak ada yang bisa diselamatkan, termasuk satu unit sepeda motor juga ikut terbakar. Memang susah dipadamkan karena rumah kayu," kata dia.
Rumah berbahan kayu ulin itu memiliki ukuran seluas 12X10 meter persegi.
"Kalau kisaran kerugian materiel mencapai Rp 300 juta," ucapnya.
Sementara ini, Nasir beserta istri dan anak terpaksa mengungsi di rumah keluarga.
"Kami juga tadi memberikan bantuan seadanya, tapi kami tetap berusaha berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang. Semoga bisa membantu untuk korban kebakaran," tandasnya. (*)