TRIBUN-TIMUR.COM, BANTUL - Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ihsan penggemar PSM jauh sebelum menjadi polisi.
Pria asal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan atau Pangkep itu fans Ayam Jantan dari Timur di era panjat-panjat tembok di Stadion Mattoanging, Makassar.
“Saya masih ingat dulu kita nonton di Stadion Mattoanging, banyak yang panjat tembok dan dinding stadion untuk nonton,” ujar AKBP Ihsan, Senin (5/12/2022).
AKBP Ihsan memimpin pasukan pengamanan di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, saat PSM menjamu Persikabo, dalam lanjutan Liga 1 2022-2023.
AKBP Ihsan dilantik menjadi Kapolres Kabupaten Bantul sejak 11 Juni 2021.
Berbeda saat menyaksikan PSM menghadapi tuan rumah PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, AKBP Ihsan menonton di Stadion Sultan Agung, kemarin, dengan seragam polisi lengkap dengan lambang dua bunga melati.
Saat menyaksikan PSM Makassar mengalahkan PSS Sleman pada 23 Juli 2022, AKBP Ihsan memakai kaos dan sweater hitam.
“Hei, ketemu lagi,” sapa AKBP Ihsan kepada beberapa official PSM yang keluar dari Stadion Sultan Agung.
“PSM selalu beruntung yah kalau main di sini (Yogyakarta),” kata AKBP Ihsan lagi.
“Alhamdulillah,Pak,” balas Muhammad Nur Fajrin.
Dua laga PSM di Yogyakarta berakhir riang gembira.
Pasukan Ramang meraih tiga poin di laga perdana Liga 1 2022-2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Kemudian meraih tiga poin lagi di laga pertama pascapenghentian sementara Liga 1 2022-2023 di Stadion Sultan Agung, Bantul, tadi malam.
AKBP Ihsan bercanda dengan beberapa offcial PSM, seperti Muhammad Nur Fajrin, Abdul Samad, Juanda, dan Yani Perwitasari.
Yani Perwitasari adalah satu-satunya perempuan yang selalu mendampingi PSM Makassar di laga manapun. Dia official nutrisi PSM Makassar.
Sedangkan Juanda adalah Masseur Andalan PSM dan Samad bagian perlengkapan tim.
Satu per satu pemain dan official disalami oleh AKBP Ihsan sambil mengucap selamat.
“Hei, sikkampong,” kata AKBP Ihsan saat menyalami Agung Mannan. Bek tengah andalan PSM ini juga lahir di Pangkep.
“SMA di manaki dulu di Pangkep,” ujar AKBP Ihsan.
“Aih, pindah-pindah,” jawab Agung Mannan.
“Kalau pemain bola itu suka pinda-pindah sekolah, Pak,” timpal Muhammad Nur Fajrin.(*)