"Kadang 250, kadang 300 pertiga bulan. Tidak menentu, tergantung besarnya dana Bos dan pengeluaran sekolah," ucapnya.
Dari buah kesabaran dan ketulusan hatinya, dirinya berhasil terangkat menjadi PNS pada tahun 2019.
Sekolah mengajarnya berganti, namun lokasinya tetap di daerah pelosok.
"Sekarang saya mengajar di UPTD SDN 175 Inpres Mamampang, Cenrana, jaraknya 10 KM dari rumah, mendaki gunung juga," ucapnya.
Namun bedanya, sekarang dia sudah pakai motor, bukan pete-pete lagi.
"Ditempuh sekitar 30 menit baru bisa sampai pakai motor," ujarnya.
Jalan yang ditempuh untuk sampai di sekolah hanya bagus saat musim kemarau saja.
Jika memasuki musim hujan, jalannya akan berlumpur dan terkadang membuat motornya mogok.
"Tapi tetap dijalani dengan senang hati. Kadang mau marah, tapi murid-murid selalu menghibur saya," katanya.
Tepat di hari guru ini, Nufus pun menyampaikan harapannya agar pendidikan anak pelosok tidak dibedakan dengan pendidikan di kota.
"Sebab, setiap anak-anak punya hak yang sama untuk mengenyam pendidikan. Tak hanya itu saja juga berharap agar seluruh rekan guru, khususnya yang masih berstatus honorer bisa hidup lebih sejahtera," tutupnya.