TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tak bisa dipungkiri, eksploitasi anak di Kota Makassar masih terus terjadi.
Terkadang, pelaku eksploitasi dilakoni oleh orang tua sendiri, ada juga oleh oknum tertentu yang sengaja mempekerjakan anak.
Anak jalanan sering kali ditemukan di lampu marah atau tempat keramaian untuk melancarkan aksinya.
Anggota DPRD Kota Makassar Apiaty K Amin Syam memberi atensi terhadap masalah tersebut.
Menurutnya, pemerintah harus melakukan pengawasan, memberi sanksi bagi oknum yang mendalangi eksploitasi anak.
"Pemerintah harus tegas dengan melakukan pencegahan dan tindakan yang massif untuk memberikan efek jera kepada pihak yang mempekerjakan atau mengeksploitasi anak," ucap Apiaty K Amin Syam.
Pernyataan diatas disampaikan saat menjadi narasumber dalam Bincang Kota Tribun Timur.
Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat ini membahas tema 'Perlindungan Anak Tanggung Jawab Siapa'.
Bincang Kota ini ditayangkan secara live di kanal YouTube dan Facebook Tribun Timur, Selasa (22/11/2022) pukul 14.00 Wita.
Disisi lain, pemerintah juga harus memberikan pelatihan atau pengetahuan bagaimana memberikan perlindungan anak.
Misalnya memberikan pelatihan kepada ibu-ibu atau orang tua terkait cara mengasuh anak, mendidik, dan menjaga tumbuh kembang anak dengan baik.
Menurutnya, anak harus mendapat perhatian dan kasih sayang.
Jika tidak bisa melakukan pembinaan pemeliharaan, mengasuh, dan membimbing anak sejak dini tentu anak tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
"Anak harus diperlakukan sesuai umur, sekarang banyak kondisi di mana anak tidak diberikan kegiatan sesuai dengan usianya. Anak diperintahkan melakukan yang seharusnya tidak dilakukan," ujarnya.
Hak anak adalah mendapat perhatian dari keluarga dan pemerintah.
Semua pihak harus memberi perhatian agar anak bisa sekolah, agar anak bisa mendapatkan layanan kesehatan hingga kebutuhan dasar lainnya.
"Semua pihak harus memberi kesadaran kepada orang tua, jangan anak dimanfaatkan untuk hal seperti itu karena akan merugikan diri sendiri , dia akan tumbuh dan berkembang tidak sesuai harapan," pungkasnya.(*)