TRIBUN-TIMUR.COM -- Tagar The Goods Dept ramai jadi perbincangan warganet atau netizen di media sosial Twitter.
Wargetnet mengait-kaitkan The Goods Dept dengan curhatan seorang pegawai brand lokal ternama yang mengaku dapat paksaan mengundurkan diri atau resign.
Curhatan tersebut memunculkan empati warganet mengalir deras kepada pegawai brand lokal itu.
Pegawai tersebut sejatinya tidak menyebutkan di mana tempat ia bekerja.
Warganet pun berspekulasi dan mengait-kaitkan informasi tersebut dengan The Goods Dept.
Warganet kemudian penasaran dan mencari tahu sosok pendiri dan CEO The Goods Dept.
Penelusuran Tribun Timur, pendiri dan CEO The Goods Dept bernama Anton Wirjono.
Anton Wirjono awalnya banyak dikenal publik dengan latar belakang DJ.
Nama Anton Wirjono kian dikenal setelah sukses membangun Brightspot Market.
Di tangannya, Brightspot Market berkembang menjadi marketplace musiman pertama kali diluncurkan di tahun 2009.
Ketika itu Brightspot Market mewadahi brand lokal dalam memperkenalkan produknya kepadanya khalayak.
Setelah sukses membangun Brightspot Market, Anton Wirjono mencari tantangan baru dengan membangun The Goods Dept.
The Goods Dept adalah unit usahanya yang bergerak pada bidang pemasaran brand lokal.
The Goods Dept ditampilkan sebagai wadah permanen atau toko supaya brand lokal bisa memasarkan produknya.
Ketika itu, Anton Wirjono lima kunci suksesnya dalam membangun bisnis.
Pertama, Anton Wirjono menyampaikan, bisnis harus dimulai dengan passion dan tujuan.
Kedua, calon pebisnis membangun adaptasi konsep bisnis.
Ketiga, calon pebisnis harus harus berani dan tampil berbeda.
Keempat, calon pebisnis harus memiliki ide-ide dan pemikiran kreatif.
Kelima, bagi Anton Wirjono, calon pebisnis harus fokus lalu terus berinovasi.
Anton Wirjono berpesan, bisnis yang bertahan adalah bisnis yang dijalankan dengan fokus dan terus melakukan inovasi.
Ia mencontohkan, fokus dan inovasi seperti halnya Brighspot Market yang menjadi cikal bakal lahirnya The Goods Dept.
Bermula dari market place musiman, Anton Wirjono menangkap peluang dan akhirnya membangun The Goods Dept.
Bagi Anton Wirjono jalan menuju sukses setiap orang berbeda, tapi Anton Wirjono yakin perjalanan orang lain bisa menjadi acuan kita dengan skala kecil sekalipun.
The Goods Dept dan Erigo Trending, Diduga Paksa 30 Karyawan Resign
Di lini masa sedang ramai dibahas brand fashion lokal ternama yang memaksa 30 karyawan mengundurkan diri dan membayar ganti rugi hingga ratusan juta.
Belum jelas brand apa yang dimaksud, namun ramai-ramai netizen menerka brand tersebut adalah The Goods Dept atau Erigo.
Keduanya brand fashion lokal kenamaan yang berinduk di Jakarta dan Tangerang.
Kasus ini bermula dari sebuah cuitan panjang dari seorang karyawan dengan akun @D*a*l*r*s*t*P pada Kamis (3/11/2022).
Curhatan panjang itu telah menarik 52 ribu like dari warganet.
Disebutkan, kronologi terjadi saat perusahaan melakukan stock opname dan hasilnya banyak barang dinyatakan hilang atau minus.
Ada sekitar 1000 barang yang hilang.
"Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1000 lebih setelah dicompare dengan data Stock Card di Sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut," cuitnya.
Setelah dilakukan penelusuran, dari beberapa penelurusan ada beberapa barang yang tidak terscan dan tidak ada datanya didalam hasil stock opname tersebut.
Terbukti hasil Stock Opname itu tidak maksimal pasti banyak barang yang tidak terscan.
Kemudian, dilakukan stock opname kedua kalinya dan pihak perusahaan menanyakan penyebab hasil SO pertama banyak barang yang hilang.
Tim operasional pun menjelaskan faktor external seperti dibagian pintu keluar masuk sensormatic tidak berfungsi sudah error.
"Kita sudah mereport untuk diperbaiki tetapi selama 1 tahun ini tidak kunjung diperbaiki," lanjut cuitan itu.
Kemudian faktor sistem, beberapa kali menemukan adanya transaksi yang tidak memotong quantity.
Alasan ketiga karena faktor alokasi barang (transfer out dan transfer in).
Keempat karena faktor internal atau ada pegawai mengambil barang tanpa diketahui dan kelima karena kesalahan dari hasil stock opname.
Singkat cerita, pada tanggal 28 Oktober perusahaan membuka open recruitment untuk kebutuhan karyawan baru.
Padahal tidak ada store baru dan store yang membutuhkan manpower tambahan.
Dan sampai saat ini tidak ada info atau internal memo untuk penggantian atau pemecatan.
Hingga tanggal 31 Oktober, manajemen memanggil satu persatu karyawan tim operasional dengan maksud mempertanyakan lagi untuk barang minus tersebut.
"Kami jelaskan kembali seperti yang kami jelaskan sebelumnya. Faktor apa saja yang membuat minus," imbuhnya.
Alih-alih menerima jalan keluar antara perusahaan dengan karyawan, manajemen malah meminta para karyawan membayar ganti rugi sekitar ratusan juta dan tidak boleh dicicil atau dipotong dari gaji.
Dalam diskusi yang berlangsung alot dan tanpa solusi juga, manajemen memberikan pilihan agar PIC mengundurkan diri dan membuat pernyataan bahwa mengundurkan diri tanpa paksaan dan dalam keadaan sadar.
PIC tidak terima dan tidak mau membuat pernyataan mengundurkan diri. PIC kami meminta Management membuktikan Tim Operational Store yang mengambil barang - barang tersebut.
"Di kasih 2 opsi ganti rugi langsung tanpa bisa dicicil atau mengundurkan diri. Akhirnya semuapun membuat pernyataan mengundurkan diri dikarenakan tekanan dan rasa lelah yang kami rasakan hari itu.
bayangin sampe jam 2 dini hari loh," tulisnya lagi.
Setelah semua selesai membuat pernyataan dan menandatanganinya.
Karyawan diberi info tidak akan mendapatkan gaji bulan ini. Gaji tersebut akan dipakai untuk ganti rugi hasil minus tersebut.
"Setelah putus asa dengan hasil yang tidak memuaskan kami pulang sebagai pengangguran dan tidak digaji setelah 1 bulan kerja. Semoga Tuhan memberikan jalan yang lebih baik kedepannya. Kami selalu percaya bahwa Tuhan selalu memliki rencana yang terbaik. Amin," harap Diah.
Hingga tulisan ini diturunkan Tribunnews.com, masih mencoba mendapatkan konfirmasi dari The Goods Dept maupun Erigo.
(Sumber: Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul The Goods Dept dan Erigo Trending, Diduga Paksa 30 Karyawan Resign hingga Ganti Rugi Ratusan Juta, https://www.tribunnews.com/lifestyle/2022/11/04/the-goods-dept-dan-erigo-trending-diduga-paksa-30-karyawan-resign-hingga-ganti-rugi-ratusan-juta