TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Prof Andi Muhammad Idkham resmi menjabat Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar.
Prof Andi Muhammad Idkham menggantikan Prof Sukardi Weda.
Prof Andi Muhammad Idkham diambil sumpah dan janji oleh Rektor UNM Prof Husain Syam di Ballroom Menari Pinisi UNM Lantai 2 Jalan AP Pettarani Kota Makassar Jumat (4/11/2022).
Prof Andi Muhammad Idkham diambil sumpah dan janji bersama sejumlah pejabat UNM lainnya.
Prof Andi Muhammad Idkham akan mendampingi Prof Husain Syam hingga 2024 mendatang.
Ini bukan kali pertama Prof Andi Muhammad Idkham mendampingi Prof Husain.
Pada 2008-2012 lalu, Prof Andi Muhammad Idkham dipercaya jadi Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Teknik UNM. Ia mendampingi Prof Husain Syam yang menjabat Dekan FT kala itu.
Dalam sambutannya, Prof Husain Syam beralasan, pergantikan Wakil Rektor 3 ini adalah keputusan terbaik.
Prof Husain menyatakan mengevaluasi kinerja yang dianggap tidak baik.
"Seperti Prof Sukardi Weda, saya katakan baru kali ini saya lakukan pergantian pejabat ditengah jalan, jadi bukan tiba-tiba tapi diistirahatkan, dan itulah yang terbaik. Saya menyampaikan bahwa akan mengevaluasi jika terjadi proses kinerja yang tidak baik," ungkap Prof Husain Syam.'
Menurut Prof Husain Syam, pergantian pejabat kali ini, khususnya unsur pimpinan ditingkat universitas merupakan pertama kali terjadi di UNM sebelum masa jabatan berakhir.
Karena itu, Prof Husain Syam berharap kepada para pejabat baru yang dilantik, khususnya Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan untuk menghadirkan lembaga kemahasiswaan yang mewadahi semua mahasiswa berekspresi.
"Kepada Wakil Rektor yang baru tetap melakukan hal terbaik dalam tuntutan yang tinggi saat ini, dan juga kepada Dekan FIP dalam periode keduanya agar menjaga amanah yang dititipkan, hadirkan energi dan semangat baru," tuturnya
Husain Syam melanjutkan, pergantian pejabat dan penyegaran organisasi merupakan hal lumrah dan biasa dalam dinamika suatu perguruan tinggi.
"Sebagai bagian dari organisasi yang sehat dalam pergantian pejabat adalah hal lumrah dan biasa, bisa karena evaluasi, bisa karena di promosi, bisa karena kita mengharapkan seorang pemimpin atau akselarasi yang lebih baik," ujarnya.