TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Kepolisian Resor (Polres) Luwu yang sempat viral karena coretan sarang pungli Mapolres Luwu kini dirawat ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, sejak Minggu, (16/10/2022).
Saat tiba di RSKD Dadi, tim dokter memeriksa kondisi kejiwaan Aipda HR melalui observasi.
Erwiani Sutono dokter yang menangani Aipda HR mengatakan, pihaknya sudah melakukan observasi.
Hanya saja, pihaknya belum bisa mengeluarkan hasil diagnosis Aipda HR berkenaan gangguan kejiwaan yang ia alami.
"Pertama yang kami dapatkan adalah, belum bisa mengambil suatu diagnosis karena untuk diagnosa gangguan jiwa itu perlu observasi waktu tertentu. Jadi tidak sama dengan mendapatkan diagnosa pada gangguan fisik," ujarnya, Selasa (18/10/2022).
Erwiani menambahkan, gangguan kejiwaan tak seperti penyakit lain yang akan mudah didiagnosa.
Tetapi, kata Erwiani, untuk mendiagnosa terkait gangguan jiwa, pihaknya butuh observasi mendalam dengan Aipda HR.
"Tentu saja kami melibatkan psikiater dan psikolog, dan ilmu lain untuk mendapatkan diagnosa yang bersangkutan. Biasanya yang kami lakukan pertama adalah melalui wawancara, kemudian status mental," jelasnya.
Selain itu, Erwiani mengaku untuk pasien diduga gangguan kejiwaan akan dibawa ke dokter saraf atau penyakit dalam jika terdapat gangguan fisik.
"Kami juga biasanya konsultasi jika ada gangguan fisik yang mempengaruhi kejiwaan dari terperiksa. Terkadang kita usulkan ke dokter saraf atau penyakit dalam," sebutnya
Untuk itu, kata Erwiani, mendiagnosa psikotik akut memiliki kriteria sehingga membutuhkan waktu observasi.
Dirinya menambahkan, waktu observasi kesehatan kejiwaan seseorang selama dua pekan atau 14 hari.
"Biasanya butuh waktu 14 hari, karena kami butuh serangkaian pemeriksaan psikotes dan psikometri," sebutnya.
Untuk itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah kondisi Aipda HR ini mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Apalagi, pihaknya belum mendapatkan apa yang menjadi pemicu tingkah aneh dilakukan Aipda HR.
"Untuk kondisi terakhir belum bs disimpulkan karena juga pada saat diajak komunikasi belum maksimal, belum normal responnya," ucapnya.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana