Jokowi

Digugat soal Ijazah Palsu, IPK Jokowi saat Lulus dari Universitas Gajah Mada Ternyata Hanya Segini

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi. Joko Widodo atau Jokowi didugat terkait dugaan ijazah palsu SD, SMP, dan SMA.

TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Bambang Tri Mulyono kembali ramai diperbincangkan setelah menggugat Joko Widodo atau Jokowi terkait dugaan ijazah palsu.

Penggunaan ijazah palsu Jokowi dilaporkan mulai SD, SMP, dan SMA saat mengikuti Pemilihan Presiden ( Pilpres ) 2024.

Dalam petitumnya, penggugat ingin PN Jakarta Pusat menyatakan Presiden Jokowi telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH).

Baca juga: 6 Fakta Bambang Tri Mulyono Gugat Jokowi soal Ijazah Palsu, Pernah Dipenjara karena Fitnah Presiden

Baca juga: UGM Jawab Tudingan Isu Ijazah Palsu Presiden Jokowi

PMH berupa membuat keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah (bukti kelulusan) SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.

Jokowi merupakan lulusan dari SMAN 6 Surakarta.

Sekolah itu dahulunya bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMAN 6 Surakarta, Jokowi melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada ( UGM ).

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, menegaskan ijazah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidaklah palsu.

Ia menyebut Jokowi adalah benar-benar alumni dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 dan lulus di tahun 1985.

"Bapak Ir Joko Widodo adalah alumni prodi S1 di Fakultas Kehutanan di Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 1980" ujarnya.

Sementara terkait isu ijazah palsu Jokowi, Ova menegaskan hal tersebut tidak benar berdasarkan informasi yang dimiliki oleh pihaknya.

"Atas data dan informasi yang terdokumentasi dengan baik, kami meyakini mengenai ijazah sarjana S1 Ir Joko Widodo dan yang bersangkutan benar-benar lulusan Universitas Gadjah Mada," ujarnya.

IPK Jokowi

Jokowi dikenal salah satu mahasiswa yang rajin saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada ( UGM ).

Hal itu disampaikan oleh Dosen Pembimbing Akademik Jokowi, Kasmudjo, semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

Kasmudjo menyebut Jokowi adalah sosok yang pendiam, disiplin dan aktif di Mapala Silvagama.

Selain menjadi Dosen Pembimbing Akademik, Kasmudjo juga merupakan Dosen Pembimbing Pembantu Skripsi Jokowi.

Sebab, pada saat itu Kasmudjo statusnya masih menjadi dosen muda di Fakultas Kehutanan UGM.

"Waktu Pak Jokowi ambil skripsi itu saya termasuk masih menjadi dosen muda. Hubungannya dengan skripsi, saya hanya membantu saja, pembimbing utama Prof Ahmad Sumitro," lanjutnya.

Pada waktu itu Jokowi termasuk salah satu dari 20 mahasiswa yang siap skripsi untuk dibantu dalam pengambilan data lapangan.

Kata Kasmudjo, prestasi Jokowi di atas rata-rata dengan perolehan IPK 3.2.

"Prestasinya di atas rata-rata, sangat bagus tidak, jelek atau kurang juga tidak," ujarnya.

Kasmudjo melanjutkan, Jokowi juga termasuk mahasiswa yang rajin.

"Sering pamit atau izin sakit itu hampir jarang ya. Aktif juga di Mapala Silvagama. Badannya sehat. Jokowi itu dulu suka minum jamu, sampai sekarang masih," katanya.

Kasmudjo merupakan Dosen Mata Kuliah Meubel Kerajinan.

Kebetulan, keluarga Jokowi juga memiliki usaha mebel.

Kasmudjo juga sering diminta untuk mengunjungi usaha mebel Jokowi yang ada di Kartasura pada waktu itu.

"Beliau meminta saya untuk melihat mebel di Kartasura, 'yang kurang apa Pak', 'Pak kayunya kok jelek gini diapakan ya' kemudian saya kasih masukkan," tutur Kasmudjo sambil menirukan ucapan Jokowi kala itu.

Sewaktu Jokowi menjabat menjadi Wali Kota Solo, Kasmudjo juga pernah diundang ke kantornya.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Jokowi Semasa Kuliah: Sosok Pendiam, Disiplin dan IPK di Atas Rata-rata,

Berita Terkini