Harga BBM Naik

Tarif Bus di Palopo Masih Harga Lama, Angkot Sudah Naik

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang turun dari angkot di Jl Durian, Kelurahan Dangerakko, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (4/9/2022). Diketahui Tarif bus tujuan Palopo-Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih memberlakukan harga lama. Sedangkan sopir angkot menaikkan tarif pasca kenaikan harga BBM.

TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Tarif bus tujuan Palopo-Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih memberlakukan harga lama.

Perusahaan Otobus (PO) di Palopo belum memberlakukan tarif baru, pasca adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Meski begitu, kenaikan tarif hanya menunggu waktu.

Pihak PO Bintang Prima menyebut, tarif penumpang dari Terminal Dangerakko Palopo masih menggunakan harga seperti biasa.

"Saat ini harga tiket bus masih normal," kata karyawan bagian tiket PO Bintang Prima, Odi, Selasa (6/9/2022).

Odi memastikan akan ada kenaikan harga tiket, sebab BBM naik.

"Kami masih menunggu arahan dari kantor pusat di Makassar," tambahnya.

Saat ini harga tiket tujuan Palopo-Makassar masih Rp 180 ribu.

"Itu untuk bus yang berangkat pagi, jika bus berangkat malam tiketnya Rp 190 ribu," jelas Odi.

Lain lagi dengan harga tiket bus yang memiliki fasilitas mewah.

"Untuk tiket bus dengan fasilitas tempat tidur Rp 220 ribu," tuturnya.

Selain Bintang Prima, PO Bintang Marwah serta Litha & Co juga belum memberlakukan harga baru.

"Kami belum berani menaikkan harga, kalau kami naikkan tapi patokannya belum jelas," ujar perwakilan PO Bintang Marwah, Ayu. 

Sementara itu, tarif angkutan kota atau angkot di Palopo sudah naik.

Sopir angkot menaikkan tarif pasca kenaikan harga BBM.

Informasi dihimpun, tarif satu kali naik angkot di Palopo menjadi Rp 10 ribu untuk penumpang umum.

Sementara tarif bagi pelajar menjadi Rp 5 ribu.

"Untuk penumpang umum naik menjadi Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 7 ribu, kalau pelajar dari Rp 3 ribu naik menjadi Rp 5 ribu," kata salah satu sopir angkot, Accang.

Accang dan sopir lainnya mengaku, terpaksa menaikkan tarif karena adanya kenaikan BBM.

Meskipun pemerintah dan organisais terkait belum mengeluarkan putusan resmi.

"Na kami mau bagaimana lagi, harga BBM juga sudah naik, kalau kami tidak naikkan kami yang rugi," paparnya. (*)

 

 

Berita Terkini