TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di Jl Sultan Alauddin Makassar, diwarnai kericuhan, Jumat (2/9/22) sore.
Demonstrasi ini awalnya berlangsung kondisif
Puluhan dari mahasiswa HMI Cabang Gowa Raya menutup satu jalu di Jl Sultan Alauddin. Tepatnya depan Kampus UIN Alauddin Makassar.
Namun, beberapa saat, pengunjuk rasa menutup full Jl Sultan Alauddin.
Bahkan, mereka mencegat sebuah truk untuk dijadikan panggung orasi.
Sedangkan beberapa mahasiswa melakukan simpul di ruas jalan itu.
Salah seorang di atas truk membacakan tuntutan mereka tentang menolak kenaikan harga BBM.
Akibatnya, macet terjadi sepanjang ruas Jl Sultan Alauddin hingga menuju Gowa.
Pengendara yang resah membunyikan klakson.
"Kami memohon maaf bagi pengguna jalan karena mengambil waktu hanya lima menit," ujar salah satu mahasiswa.
"Buka jalan, kami mau lewat," teriak salah satu pengendara.
Mahasiswa dan pengendara sempat adu mulut.
Tiba-tiba, mahasiswa dan pengendara adu jotos. Mereka pun dilerai oleh petugas kepolisian.
Hingga akhirnya, jalan yang sempat diblokade itu dibuka kembali.
Tidak sampai di situ, beberapa pengendara kembali menggas-gas motornya dan membunyikan klakson.
Itupun membuat para mahasiswa emosi dan mengejar pengendara tersebut.
Kemudian, petugas kembali menenangkan para pengunjuk rasa.
Akhirnya, aksi demonstrasi pun selesai.
Namun, macet masih terjadi hingga sekira pukul 17 50 Wita.
Laporan Kontributor TribunTimur.com, Sayyid Zulfadli