Pemilihan Ketua RT RW

Pemilihan Ketua RT/RW se Makassar Digelar November Secara e-Voting

Penulis: Siti Aminah
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Ia menyampaikan Pemilu Raya RT/RW di Makassar akan dilakukan dengan sistem digital, menggunakan e-voting.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemilihan Ketua RT/RW di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan dilangsungkan November mendatang.

Ini akan menjawab kisruh yang berlangsung lama di masyarakat. Dimana para mantan Ketua RT/RW mendesak Pemkot untuk melangsungkan pemilihan.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, Pemilu Raya RT/RW di Makassar akan dilakukan dengan sistem digital, menggunakan e-voting.

Untuk itu, Peraturan Wali Kota (perwali) pemilihan RT/RW sementara digodok agar mekanisme dan tahapannya jelas.

Danny membeberkan, kriteria Ketua RT/RW yang diinginkan harus bekerjasama dengan pemerintah.

"Jadi kalau selama ini tidak bisa kerjasama tidak lolos. Karena kita mau RT/RW itu bagian dari informal," ucap Danny Pomanto saat ditemui, Kamis (1/9/2022).

Kriteria kedua kata Wali Kota Makassar dua periode ini, tidak ada kecacatan atau track record tidak baik oleh calon Ketua RT/RW.

"Kita akan paparkan ke publik dulu orang-orangnya jangan sampai dulu pernah lurah. Jangan sampai ada yang tilep uang masjid," sebutnya.

Danny juga menginginkan, ketua RT/RW yang berpikir lebih maju dan mudah diajak berkomunikasi.

Danny menegaskan, Pj RT/RW yang menjabat sekarang tidak belum tentu akan duduk kembali, tergantung pilihan masyarakat.

"Termasuk Pj dievaluasi, kan ada Pj yang tidak mau ikuti program pemerintah itu pasti tidak bis maju lagi karena dianggap sudah tidak berhasil," sebut Danny Pomanto. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Harun Rabu mengatakan, aplikasinya yang akan digunakan dalam proses e-voting masih proses pembuatan.

Aplikasi tersebut dinamai Paraga atau Pemilu Raya Rukun Tetangga Rukun Warga. 

Jika sudah final, aplikasi tersebut akan disosialisasikan kepada masyarakat. 

"Kami akan turun untuk menyampaikan sistem kerjanya bagaimana, karena akan  menggunakan android," ujarnya

Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan tetap diperadakan.

Mekanismenya, pemilih akan diberikan barcode untuk discan, setelah itu akan muncul calon RT RW yang akan dipilih. 

"Kemungkinan satu RW satu RT ada 2 atau 3 calon. Berarti nanti yang akan berlomba ribuan orang," ulasnya. (*)

 

Berita Terkini