PPDB

Terima Banyak Aduan Masyarakat, Dinas Pendidikan Sulsel Akan Buat Aplikasi Khusus Pra PPDB

Penulis: Wahyudin Tamrin
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Setiawan Aswad saat ditemui di Kantor Disdik Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (3/8/2022). Ke depannya, Dinas Pendidikan Sulsel akan mencoba membuat aplikasi khusus pra PPDB.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah berakhir. Saat ini, peserta didik sudah melaksanakan proses belajar mengajar.

Namun, selama proses PPDB berlangsung, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Setiawan Aswad menerima banyak keluhan dan pengaduan dari masyarakat.

Setiawan Aswad membagi aduan masyarakat dalam beberapa kategori.

Seperti akses sistem yang tidak stabil. Meski telah lama sistem ini berlangsung, namun akses masih saja memiliki masalah.

Kemudian peserta yang mendaftar PPDB berasal dari luar Sulsel. Persoalan ini juga masuk ke dalam aduan masyarakat.

Banyak calon peserta didik baru dari provinsi lain yang datanya tidak masuk di Disdik Sulsel.

Sehingga menjadi kendala. Apalagi sekarang sistem berlaku adalah zonasi.

"Ada juga klarifikasi antara jarak rumah mereka ke sekolah yang dianggap dekat tapi tidak terjaring zonasi," katanya.

Selain itu, aduan terkait penggunaan aplikasi yang tidak konsisten serta lamanya sistem diakses juga cukup banyak dikeluhkan masyarakat.

Setiawan Aswad mengakui, masih lemah pada permasalahan itu.

Ia mengatakan, telah menanyakan ke penyedia jasa. Sebab masalah teknis terutama persoalan updating menjadi keluhan masyarakat.

"Ada software baru yang mereka gunakan itu terupdate secara otomatis. Itu yang sempat menyebabkan agak lama diakses," kata Setiawan Aswad saat ditemui di Kantor Disdik Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (3/8/2022).

Permasalahan lain, kata dia, sistem database yang baru digunakan. Terjadi inkonsistensi pada database tersebut.

"Tapi itu Alhamdulillah lambat laun bisa diperbaiki," katanya.

Kemudian berkenaan dengan kejelasan tempat untuk mengadu atau meminta penjelasan yang tidak diketahui masyarakat juga menjadi keluhan.

"Itu kan sebenarnya ada di baliho dipasang. Ada call center. Cuman kan kadang ada tidak terlalu memperhatikan itu," ujarnya.

Mantan sekretaris Disdik itu mengakui, selama ini tidak pernah matang dalam melaksanakan PPDB.

Sebab selama ini Disdik tidak pernah menggunakan satu aplikasi. 

"Selama ini aplikasi yang kita gunakan sangat tergantung pada media penyedia jasanya," ujarnya.

Sehingga Aswad ke depan akan mencoba membuat aplikasi khusus pra PPDB. 

Tujuannya agar Disdik Sulsel dapat segera mengetahui data calon peserta PPDB.

Pra PPDB tersebut dilakukan kepada peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan di SMA sederajat.

"Jadi kita sudah meminta datanya. Dimana domisilinya dan kemana mereka mau sekolah," katanya.

"Dengan cara begitu kita akan mendapatkan gambaran bagaimana kecenderungannya kedepan," katanya. (*)



 

Berita Terkini