MAKALE, TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan pedagang pasar sore Rantepao, histeris saat gelar unjuk rasa di gedung DPRD Toraja Utara, Kamis (30/6/2022). Para pedagang yang di dominasi ibu-ibu, menangis histeris setelah mengetahui akan digusur dari pasar tersebut.
"Tolong, kasihani kami. Kami mau makan apa nanti, mau biayai anak sekolah dan bayar kredit," teriak Juniati Pasolang (40), seorang pedagang.
Ia dan para pedagang lain juga mengaku belum mengetahui akan digusur.
Menurutnya sama sekali tak ada pemberitahuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja Utara.
"Kami tidak tahu pak akan ada ini (penggusuran), makanya kami datang demo di DPRD, sebagai wakil rakyat," ujarnya.
Jika digusur, Juniati belum mengetahui akan direlokasi kemana.
Ia menjelaskan, belum ada tempat yang disediakan oleh pemerintah.
"Kalaupun ada, tolong yang layak Pak. Tapi sampai sekarang belum ada opsi bagi kami. Artinya kami berakhir ditelantarkan," sambungnya.
Sementara, Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong menjelaskan, Pemkab dan perwakilan pedagang sudah sepakat terkait penggusuran tersebut.
Pedagang pasar sore pun telah disiapkan tempat baru di pasar pagi dan Pasar Bolu.
"Semua sudah dikomunikasikan, dan dihadiri OPD terkait, DPRD dan perwakilan pedagang, kita sudah sepakat dan membicarakan," kata Dedy sapaanya.
Dedy menegaskan, penggusuran akan tetap dilakukan.
Pedagang kata dia, diberi waktu hingga Jumat (1/7/2022) besok, untuk mengosongkan lapaknya.
"Kalau pedagang bilang lokasi relokasi tidak layak, silahkan disampaikan ke OPD terkait, dikomunikasikan," tandasnya.
Untuk diketahui, di kawasan pasar sore akan dibangun Kantor Dinas Perpustakaan dan Alun-alun.
Progresnya sudah selesai tender. Pembangunan akan segera dilakukan.(*)