Stadion BJ Habibie

Direktur Utama PSM Makassar Telah Bertemu PT LIB Bahas Stadion BJ Habibie, Ini Hasilnya

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin usai laga di Stadion Gelora BJ Habibie, Senin (6/6/2022) malam. Munafri telah bertemu Direktur Utama PT LIB dan tim verifikator stadion, dan meminta agar mereka serius dan melihat stadion itu lebih detail

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Diektur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin telah bertemu dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Pertemuan itu membahas nasib Stadion BJ Habibie, sebagai calon homebase PSM Makassar di Liga 1 2022/2023 mendatang.

Munafri yang biasa disapa Appi mengatakan, ia bebicara langsung dengan tim verifikator PT LIB. 

"Saya katakan kepada mereka (tim verifikasi), supaya benar-benar melihat stadion itu dengan detail dan serius," katanya.

Appi mengatakan, tim verifikator PT LIB akan datang ke Stadion BJ Habibie untuk melihat perkembangan stadion tersebut sebelum kick off Liga 1 2022/2023 dimulai pada 23 Juli 2022 mendatang.

Diketahui Stadion Gelora BJ Habibie masih dalam tahap renovasi sehingga kekurangan yang jadi atensi PT LIB, seperti kontur lapangan, pencahayaan, dan akses yang mesti diselesaikan. Namun Appi optimistis pembenahan bisa rampung 10 hari sebelum Liga 1.

"Iya, kan ini sekarang sudah dikerja ini. Kayak lapangan, lampu, dan sebagainya sudah dikerjain," sebut Appi.

Persoalan akses menuju Stadion Gelora BJ Habibie misalnya akan dilakukan simulasi. Manajemen PSM akan bekerja sama dengan pemerintah dan kepolisian setempat untuk pengaturannya.

"Kita akan coba bikin simulasinya mana yang terbaik. Tentu kita akan bekerjasama dengan pemerintah setempat dan pihak kepolisian untuk pengamanan," ungkapnya.

Appi yakin Stadion Gelora BJ Habibie bisa lolos verifikasi untuk jadi markas PSM. Apalagi harapan ini sejalan dengan PT LIB agar skuad Juku Eja bermarkas di Sulsel.

"Mereka (PT LIB) sama dengan kita. Mereka mau home kita benar-benar layak dan benar-benar sesuai dengan standarisasi pertandingan. Sehingga dari faktor itu kita bisa menjadikan Parepare itu sebagai home," tegasnya.

Hal ini juga mempertimbangkan kedekatan dengan suporter. Jika PSM bermain di wilayah Sulsel, Pasukan Ramang bisa mendapat dukungan yang lebih banyak secara langsung.

"Kan kita, kalau umpamanya main di kandang, suporter akan datang menyaksikan secara langsung. Itu kan ada supporting secara psikologis sendiri kan. Dibanding kalau kita main di luar kandang. Yah suporter juga tidak semaksimal kalau kita main di kandang," urai Appi.

Sementara PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menentukan nasib Stadion Gelora BJ Habibie Parepare jadi markas PSM pada Kamis (30/6) hari ini. Semua keputusan soal homebase Liga 1 ditetapkan bersamaan untuk semua klub.

Hari ini, PT LIB akan mengumumkan apakah Stadion BJ Habibie lolos verifikasi atau tidak. Menurut Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita, ia belum mendapat informasi lanjutan mengenai progres pembenahan Stadion BJ Habibie di Parepare. 

"Kami akan lakukan pengecekan langsung apakah sudah layak atau tidak," katanya beberapa waktu lalu.(*)

Berita Terkini