Formula E Jakarta

Politisi PSI Guntur Romli Bandingkan MotoGP Mandalika & Formula E Jakarta, ‘Gak Ada Maksa Sponsor’

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto promosi Formula E Jakarta dan Guntur Romli

TRIBUN-TIMUR.COM - Padahal sehari lagi balapan Formula E akan bergulir, namun polemik pelaksanaannya masih terus terjadi.

Formula E Jakarta rencananya akan dimulai, Sabtu (3/6/2022).

Polemik yang muncul dalam beberapa hari terakhir yakni terkait promosi dan sponsor.

Sejumlah pihak menuding, Pemerintah Pusat utamanya BUMN dianggap tak berkontribusi dalam pelaksanaan Formula E.

Sasaran pun tertuju ke Menteri BUMN, Erick Tohir, hingga Sandiaga Uno yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Keduanya dianggap sebagai refresentatif Pemerintah Pusat yang berseberangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli pun menyebut sebenarnya Pemerintah Pusat baik itu BUMN maupun Kementerian lainnya tak memiliki kewajiban mempromosikan dan menjadi sponsor Formula E Jakarta.

Bahkan melalui cuitannya di akun twitter @GunRomli, Jumat (3/6/2022), Guntur Romli membandingkan pelaksanaan MotoGP Mandalika dan Formula E Jakarta.

Menurut Guntur Romli, MotoGP Mandalika dilaksanakan tanpa ada paksaan pihak lain menjadi sponsor.

"MotoGP di Mandalika, gak ada maksa-maksa sponsor, gak ada maksa-maksa orang promosiin, eh Formula E semua diamuk,"

"Sandiaga Uno diamuk karena dituduh tidak promosiin, padahal mantan Wagubnya Anies,"

"Erick Tohir diamuk karena gak ada sponsor BUMN. Keliatan kan, gaya ngamuk, maksa & Kebencian di geng itu," tulisnya.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Kenapa BUMN Tak Sponsori Formula E Jakarta, Bukan karena Lawan Politik Anies

Baca juga: Digelar Secara Syariah, Tak Ada Logo Perusahaan dan Penjualan Bir di Balap Formula E Jakarta

Alasan BUMN Tak Sponsori Formula E

Ajang balapan mobil listrik Formula E Jakarta atau Jakarta E-Prix 2022 tersisa 1 hari lagi.

Balapan akan berlangsung di Jakarta E-Prix International Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022).

Jelang balapan, masih tersisa masalah, yakni minimnya sponsor lokal.

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang diharapkan bisa menjadi sponsor seperti saat gelaran MotoGP Mandalika 2022 pada 18-20 Maret 2022, malah tak ada satu pun bersedia berpartisipasi pada Formula E Jakarta.

Padahal, kedua ajang balapan itu sama-sama level internasional dan Indonesia menjadi tuan rumah.

Kenapa BUMN tak menjadi sponsor?

Apakah karena faktor Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berlawanan politik dengan Presiden RI, Jokowi?

Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga pun angkat bicara.

Dia mengatakan, pihaknya menerima informasi bahwa sebagian dari korporasi di bawah BUMN menerima proposal sponsorship Formula E dari panitia penyelenggara Jakarta E-Prix 2022 rata-rata sebulan sebelum event itu diselenggarakan.

Namun, lanjutnya, dalam menerima proposal event berskala besar dan internasional, BUMN tentunya membutuhkan waktu untuk melakukan pengkajian sponsorhip.

"Termasuk juga melakukan pengkajian secara kelayakan bisnis dan model kerja sama agar memenuhi prinsip good corporate governance (GCG)," kata Arya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/6/2022).

Ia mengatakan, pada dasarnya waktu pengkajian bervariasi di antara BUMN sesuai dengan peraturan di tiap perusahaan.

Meski demikian, umumnya pengajuan proposal sudah dilakukan pihak penyelenggara setidaknya tiga bulan sebelum event berlangsung.

"Pada umumnya BUMN menerima proposal event besar berskala nasional dan internasional paling cepat tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya," katanya mengungkapkan.

"Dengan demikian, ada waktu yang cukup untuk melakukan kajian sebelum mengambil keputusan yang didasari oleh aspek bisnis dan kontribusi nilai sosial BUMN kepada masyarakat," lanjut dia.

Terkait adanya pernyataan-pernyataan negatif seakan BUMN tidak mendukung kegiatan Formula-E tersebut, Arya bilang, pernyataan itu tidak benar.

Lantaran, tak ada kebijakan dari Kementerian BUMN untuk menghambat sponsonship bagi ajang balap mobil listrik itu.

Bahkan, lanjutnya, PT Indosat Tbk atau yang juga dikenal sebagai Indosat Ooredoo Hutchison, di mana sebagian sahamnya turut dimiliki BUMN, telah menjadi salah satu perusahaan yang mendukung acara tersebut.

Arya memastikan bahwa pada prinsipnya Kementerian BUMN mendukung semua inisiatif untuk memajukan pembangunan bangsa dan termasuk berbagai program industri pariwisata nasional.

Salah satunya, seperti ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, beberapa waktu lalu.

"Saat ini BUMN juga berkonsentrasi untuk mendukung perhelatan besar negara, yaitu pertemuan G-20 di Bali, Oktober 2022 mendatang," pungkas dia mengatakan.

Sebelumnya, Ketua Komite Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni mengatakan, pihaknya berharap BUMN bisa menjadi sponsor dalam ajang balap mobil listrik di Jakarta.

Ia mengungkapkan telah menyampaikan proposal sponsor kepada Menteri BUMN Erick Thohir secara langsung.

Sahroni sempat bertemu Erick Thohir setelah Presiden Joko Widodo meninjau lokasi sirkuit.

"Habis Presiden datang hari Senin (25/4/2022), Kamis (9/5/2022) gue menghadap Pak Erick Thohir, sampaikan proposal," ujar Sahroni di lokasi sirkuit Formula E Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Sahroni sebelumnya menyebut jika ada 7 perusahaan dalam negeri telah menyepakati kerja sama menjadi sponsor Formula E Jakarta.

Ketujuhnya adalah Erafone, Bank Arta Graha Internasional, Hotel Discovery Ancol, Gulavit, Electronic City, Paprika, dan MS Glow for Men.

Dari ketujuh sponsor lokal tersebut, setidaknya nilai kerja samanya mencapai Rp 100 miliar.

Sementara untuk sponsor global Formula E dan turut menjadi sponsor Formula E Jakarta sebagaimana tertera, ada perusahaan arloji Tag Heuer, pengiriman DHL, maskapai Saudia, perusahaan jasa keuangan Allianz, BOSCH, Enel x Way, BOSS, Copper.co dan Antovagasta Mineral.

Dua perusahaan minuman keras Heineken (bir) dan Moet & Chandon (champagne) yang sebelumnya ikut menjadi sponsor Formula E Jakarta kini dinyatakan mundur.

Pasalnya, keberadaan 2 brand minuman keras itu sempat menimpulkan polemik karena bertentangan dengan ajaran Islam, agama dianut mayoritas warga Indonesia.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkini