Rekonstruksi Pembunuhan Pegawai Dishub

Setelah Tembak Najamuddin Sewang, Chaerul Buang Barang Bukti Jaket dan Peluru di Tanggul Patompo

Penulis: Wahyudin Tamrin
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

tersangka Chaerul saat rekonstruksi membuang jaket ojek online di jembatan Jl Tanggul Patompo

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rekonstruksi kasus pembunuhan Najamuddin Sewang diadakan di Jembatan Jl Tanggul Patompo, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Jumat (20/5/2022) sekira pukul 10.50 wita.

Tersangka Chaerul membuang dua barang bukti ke Jembatan Jl Tanggul Patompo.

Ada dua agenda rekonstruksi dilakukan.

Rekonstruksi pertama, Chaerul menggunakan sepeda motor kemudian singgah di atas jembatan.

Baca juga: 2 Oknum Polisi Eksekutor Najamuddin Pakai Topeng saat Rekonstruksi, Kok Ikbal Hanya Diberi Masker?

Baca juga: Cara Chaerul Tembak Najamuddin Terungkap di Rekonstruksi Hari Kedua, TKP di Jl Danau Tanjung Bunga

Chaerul memperagakan adegan membuang jaket ojek online setelah menembak Najamuddin di pertigaan Jl Danau Tanjung Bunga.

Setelah membuang jaket, Chaerul kemudian memperagakan adegan kedua.

Ia mengambil senjata api yang ia gunakan. Kemudian mengeluarkan peluru dan membuangnya ke sungai.

Setelah melakukan dua adegan rekonstruksi, Chaerul kemudian dibawa ke Polsek Tamalate.

Sebelumnya, Chaerul juga telah memperagakan empat adegan rekonstruksi di pertigaan Jl Danau Tanjung Bunga.

Di pertigaan, Chaerul memperagakan saat menembak Najamuddin hingga tewas.

Setelah menembak dan memastikan Najamuddin terjatuh dan tewas, Chaerul lalu melepas jaket dan menyimpannya di bagian depan sepeda motornya.

Jaket itulah yang dibuang saat tiba di tanggul.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak mengatakan, ada 28 adegan yang dilaksanakan selama rekonstruksi.

28 adegan tersebut dilakukan disejumlah lokasi termasuk di jembatan Jl Tanggul Patompo.

"Ada delapan titik lokasi," katanya.

Reonald menambahkan, Chaerul telah memantau Najamuddin saat bertugas di CPI 3 April lalu.

Saat Najamuddin pulang, Chaerul pun mengikutinya. Kemudian menembaknya di pertigaan Jl Danau Tanjung Bunga.

"Dia menembak dengan jarak sekitar 3 meter," katanya.

Awal Rekonstruksi

Sekadar diketahui, rekonstruksi pertama dimulai di rumah Rachmawaty, Kamis (19/5/2022).

Di rumah Rachmawaty, awal mula konflik antara Iqbal dan Najamudin.

Iqbal mereka ulang saat ingin melakukan penyemprotan disinfektan di perumahan Grand Aeropala, Jl Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar. Kejadian tersebut pada tahun 2019 lalu.

Iqbal memperagakannya bersama tersangka M Asri dan dua warga, Karto dan Rifaldi mendatangi rumah Rachmawaty di Blok H 19.

Iqbal membuka pintu pagar Rachmawaty. Lalu mengetuk jendela dan pintu.

Saat membuka pintu, Iqbal kaget melihat Najamuddin bersama Rachmawaty di dalam rumah.

Ia mulai cemburu dan jengkel melihat hal tersebut. Kejengkelannya pun makin tinggi saat bertanya, tapi malah ditinggalkan Najamuddin.

Rencana menyemprotkan disinfektan pun dihentikan. Iqbal langsung menelpon Juniati Sewang, kakak kandung Najamuddin.

Rekonstruksi kedua dilaksanakan di rumah korban, Najamuddin Sewang di perumahan Residence Alauddin.

Di rumah korban tersebut, M Asri dan Sahabuddin memperagakan adegan lempar telur dan air dari dukun.

Setelah itu, rekonstruksi berpindah ke rumah orangtua Iqbal di Jl Beringin. Di lokasi tersebut, Iqbal bersama Asri digiring ke pekarangan belakang.

Tidak diketahui adegan yang dilakukan di pekarangan belakang rumah tersebut karena akses untuk masuk terbatas.

Rekonstruksi keempat kembali dilakukan di rumah Iqbal di Jl Kumala.

Di sana empat tersangka melakukan reka ulang pemberian uang sebesar Rp 20 juta.

Keempat tersangka yang melakukan rekonstruksi yakni Iqbal, Asri, Sulaiman, dan Chaerul Akmal.

Selanjutnya rekonstruksi juga dilakukan di Center Point of Indonesia dan Balai Kota Makassar. (*)

Berita Terkini