Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Luwu Timur.
Upaya ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) oleh kedua pihak, Selasa (17/05/22).
PKB ini berisi kesepakatan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja masyarakat Luwu Timur melalui pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi.
Sebagai salah satu unit pelaksana teknis pusat di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, BLK memiliki tugas melaksanakan pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas.
BLK Makassar akan memberikan pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi, pemanfaatan fasilitas latihan kerja, dan pembiayaan konsumsi kepada peserta pelatihan nantinya.
Besarnya jumlah perusahaan dan industri yang ada di daerah Kabupaten Luwu Timur, merupakan potensi bagi Pemda Luwu Timur untuk mengurangi angka pengangguran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Luwu Timur mengatakan peluang banyaknya industri yang ada di Kabupaten Luwu Timur harus benar-benar disikapi dengan baik.
"Salah satunya dengan menyiapkan SDM yang memiliki skill sesuai kebutuhan industri sehingga tercipta link and match. Kami sangat senang kerja sama dengan BLK Makassar dapat terjalin," ujarnya.
Disamping itu, kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dengan BLK Makassar juga dilakukan dengan pemanfaatan dana desa.
Saat ini Desa Laskap, Kabupaten Luwu Timur telah mengirimkan 14 orang untuk mengikuti pelatihan kejuruan las di BLK Makassar.
Kepala BLK Makassar, Fitroh Hanrahmawan mengaku siap dan senang dapat bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam pengembangan SDM Kabupaten Luwu Timur.
"Kebutuhan tenaga kerja yang ada, dapat di-inline kan dengan program pelatihan yang ada di BLK Makassar," tutur Fitroh.
Kepala BLK Makassar berharap, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Luwu Utara dapat menjadi motor penggerak bagi SKPD yang ada untuk saling bersinergi dan berintegrasi dalam pengembangan SDM,
Selain itu, juga dapat menjadikan Desa Laskap sebagai benchmark penggunaan dana desa sebagai bagian dari investasi SDM.(*)