TRIBUN-TIMUR.COM - Buka puasa bersama Ramadhan 1443 H yang digelar Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (PP KKT) Jeneponto Jumat (28/04) kemarin berlangsung di kediaman Sekjen PP KKT Jeneponto Abdul Rachmat Noer.
Acara tersebut digelar di Kompleks Perumahan Kantor Gubernur Jl Hertasning IX Makassar, sebagai lokasi terakhir buka puasa di Ramadan 2022.
Seperti acara buka puasa pada umumnya, pengurus KKT Jeneponto juga menghadirkan Ustaz Muhammad Ramli untuk mengisi tausiyah jelang berbuka.
Hadir diacara buka puasa sejumlah tokoh pendidikan, birokrat, tokoh masyarakat dan pemuda, media elektronik, pimpinan parpol dan anggota legislatif, dan pengurus KKT Jeneponto Kecamatan se Kota Makassar dan Kab. Gowa.
Tokoh pendidik dan guru besar dari berbagai kampus di Makassar yang hadir seperti Prof. Bahaking Rama, Prof. Lomba Sultan, Prof. Baso Amang, Prof. Romansyah Syahabuddin, Dr. Amiruddin, Dr. Rusli Malli, Dr. Mansyur Radjab.
Kadis Perdagangan Provinsi Sulsel Dr Fakhsirie Radjamilo, anggota DPRD Sulsel Dr. Usman Lonta dan anggota DPRD Makassar dan Ketua PKS Kota Makassar Anwar Farouq serta mantan anggota DPR RI Mukhtar Tompo tampak hadir berbaur dengan ratusan pengurus dan warga Turatea Jeneponto yang meramaikan buka puasa bersama.
"Buka puasa hari ini terasa berbeda dibanding hari-hari sebelumnya. Yang istimewa hari ini karena makanan khas Turatea Jeneponto yaitu Coto Kuda dan Gantala Kuda akan menemani kita semua yang hadir diacara ini," ujar Rachmat diawal sambutannya dalam bahasa Makassar logat Turatea.
Sambutan tuan rumah langsung direspon tepuk tangan warga yang hadir.
Bahkan saat azan Magrib terdengar dan buka puasa dimulai tampak kerumunan di meja makan yang menyajikan kedua masakan khas Turatea tersebut.
"Kami lebih memilih menu coto dan gantala kuda dibanding menu lainnya yang disiapkan tuan rumah. Kalau yang lain biasa mi kami makan tapi kalau coto dan gantala kuda, baru kali ini kami temukan selama acara puasa bersama KKT Jeneponto digelar, kata Lombha Hamka Ketua OKK DPD II Golkar Kota Makassar.
Menyaksikan antusiasme warga Jeneponto yang antri panjang untuk menikmati makanan khas Turatea di kediamannya, Sekjen PP KKT Jeneponto berharap kuliner khas Jeneponto menjadi salah satu destinasi kuliner di Indonesia.
Kata Rachmat, Sulsel sudah dikenal dengan kuliner Sop Saudara, Konro, Pallu Basa. Tapi masih banyak orang yang belum tahu jika cita rasa Gantala Kuda dan Coto Kuda tidak kalah enaknya dengan makanan lainnya yang ada di Sulsel.
Hanya saja kebanyakan orang, belum mencoba masakan kuda tapi sudah meracuni pikirannya kalau masakan yang berbahan baku daging kuda itu tidak enak.
"Saya berharap kepada siapa saja yang ingin mencoba masakan khas Jeneponto ini agar nikmati dulu makanannya setelah itu diberi penilaian. Jangan belum dicoba tapi sudah distigma tidak enak," tutur Rachmat putera Turatea Jeneponto yang saat ini menjabat Dirut PT Biringkassi Raya salah satu perusahaan afiliasi PT. Semen Tonasa.