PLN UPP Sulsel

Pembangkit Sulsel Barru-2 100MW Segera Beroperasi, PLN: Sistem Kelistrikan Kian Andal di Sulbagsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PLN sinkronisasi Perdana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulsel Barru-2 berkapasitas 100 MW dengan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan.

TRIBUN-TIMUR.COM - PT PLN (Persero) siap meningkatkan pasokan listrik di Sulawesi.

Hal tersebut ditandai dengan dilakukannya sinkronisasi Perdana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulsel Barru-2 berkapasitas 100 MW dengan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).

Tepatnya pada 11 April 2022 pukul 14.19 WITA di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. 

Demikian disampaikan Manager Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan (UPP Sulsel), Manager Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan (UPP Sulsel). 

“Pembangunan PLTU Sulsel Barru-2 merupakan salah satu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, dan merupakan bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan keandalan suplai listrik dan pelayanan kepada pelanggan sehingga dapat mendorong investasi di Sulawesi khususnya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat yang terkoneksi ke dalam Sistem Kelistrikan Sulbagsel," katanya via rilis, Selasa (19/4/2022).

Pembangunan PLTU Sulsel Barru-2 merupakan salah satu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 (DOK PLN)

Nichol menjelaskan,  sinkronisasi Perdana ini merupakan salah satu milestone dari pembangunan PLTU setelah melalui serangkaian tahapan pengujian atau komisioning.

Sebelum pelaksanaan Sinkronisasi Perdana, PLTU Sulsel Barru-2 telah mengantongi Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi sebagai lembaga menjalankan kegiatan sertifikasi di bidang ketenagalistrikan dan telah terakreditasi. 

Selanjutnya, tahapan yang akan dilewati setelah Sinkronisasi Perdana yaitu, Load Up (Excitation System), Combustion Tuning, Runback, Load Swing, Shutdown - Start up Test, Load Rejection, Reliability Run, dan Performance test.

Setelah  semua tahapan pengujian pembangkit sudah berhasil dilalui maka pembangkit dapat beroperasi secara komersial (COD) yang ditargetkan pada pertengahan tahun 2022 ini.

Nichol menambahkan, PLN senantiasa mendukung transisi energi, hal ini dibuktikan dengan penggunaan teknologi pada PLTU yang terus berkembang dan ramah lingkungan di mana sudah dipersiapkan untuk implementasi Co-Firing.

PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik sehubungan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi.

Serta memenuhi kebutuhan listrik akibat pertumbuhan industri smelter di wilayah Sulawesi mengingat kebutuhan listrik untuk fasilitas smelter di Sulawesi diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 MVA. (*)

 

Berita Terkini