TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Massa pengunjukrasa dari kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, mengamuk di depan DRPD Sulawesi Selatan, Rabu (13/4/2022) sore.
Hal itu dipicu saat massa 'hijau-hitam' yang menyuarakan sejumlah tuntutan seolah dicuekin pihak DPRD Sulsel.
Pasalnya, lebih kurang sejam berorasi di depan gedung wakil rakyat itu, tidak satu pun perwakilan DPRD Sulsel menemui.
Massa yang gusar pun mencoba merangsek masuk ke gedung DPRD Sulsel.
Namun, petugas keamanan DPRD sigap menutup pagar. Tidak hanya satu, dua pagar berlapis terlihat digembok petugas.
Kader HMI pun kian geram dan mencoba mendobrak pagar setinggi tiga meter di gerbang wakil rakyat Sulsel itu.
Mulai dari menggoyang pagar, memanjati hingga mencopot beberapa terali besi.
Polisi yang berjaga tampak tidak dapat berbuat banyak.
Mereka hanya menyaksikan upaya pendobrakan pagar oleh massa.
Tidak sampai disitu, terali yang diluciti bahkan digunakan mencongkel pagar agar dapat terbuka.
Namun, upaya kukuh dari kader HMI Cabang Makassar itu tidak membuahkan hasil.
Dalam orasinya, massa aksi merasa dikibuli anggota DPRD Sulsel.
Pasalnya, pada aksi sebelumnya mereka dijanjikan akan ditemui untuk.
"Janji anggota dewan dalam satu Minggu akan memberikan undangan kepada kami dan akan mempertemukan kami dengan semua fraksi yang ada," ucap seorang orator.
"Namun berjalannya waktu tidak ada undangan yang masuk ke kami dan tidak ada pemberitahuan untuk Ketua Umum HMI Cabang Makassar sehingga kami mengambil keputusan untuk melakukan aksi dan menagih janji tersebut," sambungnya.