TRIBUN-TIMUR.COM - Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun tampil di acara Sinau Bareng Cak Nun yang digelar oleh DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Acara ini digelar di halaman belakang Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2022).
Cak Nun hadir di acara partai tersebut atas undangan langsung dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam ceramahnya, Cak Nun menyoroti kata Perjuangan yang melekat di nama PDIP.
Menurut Cak Nun, kata "Perjuangan" dari nama partai besutan Megawati Soekarnoputri itu semestinya sudah tidak dipakai lagi, lantaran kini sudah menjadi partai penguasa. Harusnya, kata Perjuangan diganti menjadi Pengayoman di belakang nama PDI.
"Jadi, sudah beberapa kali menang. PDI sudah tidak tepat berjuang lagi. Tidak Perjuangan lagi. Yang tepat PDI Pengayoman. Jadi, partai ini mengayomi seluruh Rakyat Indonesia karena sudah berkuasa," kata Cak Nun.
Dalam kesempatan tersebut, Cak Nun juga menyampaikan pesan kepada jemaah untuk sama-sama menjaga Indonesia.
Cak Nun juga menegaskan kehadirannya buka puasa bersama PDIP bukan sebagai bentuk sikap politiknya.
Puji PDIP
Cak Nun memuji Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) yang menginisiasi agenda buka bersama itu.
Dia menyebut acara ini bisa berlangsung di bulan Ramadan karena kebesaran jiwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Yang paling saya kagumi acara ini berlangsung karena kebesaran jiwanya Bu Mega," kata Cak Nun, Minggu (10/4/2022).
Dia mengatakan seperti itu, lantaran di media sosial ada yang mencoba mengadudomba antara Cak Nun dan Megawati.
Bukan hanya dengan Megawati, tapi sejumlah tokoh lainnya juga dibuat seolah-olah saling bermusuhan di media sosial.
"Sama setan saya tidak dipermusuhkan. Padahal saya musuhan benar sama setan. Saya dipermusuhkan dengan orang-orang yang saya sayangi dan cintai," ungkap Cak Nun.
Meski digambar sedemikian rupa di media sosial, kehadirannya di acara PDI Perjuangan tersebut, membuktikan bahwa Megawati tak terpengaruh dengan hal semacam itu.
"Dan Bu Mega tidak terpengaruh sedikit pun oleh permusuhan itu. Bu Mega tidak punya rasa marah kepada saya, benci kepada saya," kata Cak Nun.
Diundang Megawati
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut kehadiran Cak Nun dalam acara buka puasa dan ngaji bersama atas undangan langsung dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kehadiran Cak Nun ini atas undangan dari Ibu Megawati Soekarnoputr," katanya.
Selain Cak Nun, kata Hasto, acara tersebut juga dihadiri oleh Kiai Kanjeng. Adapun, acara ini mengusung tema Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng, Kebangsaan dan Kenegarawan.
"Acara telah disiapkan secara khusus bahkan nanti juga diadakan dialog antara Mbak Puan Maharani dengan Cak Nun," katanya.
Hasto mengemukakan, dialog antara Puan dan Cak Nun akan dilaksanakan setelah pelaksanaan ibadah salat Tarawih. Puan terlebih dahulu mengikuti ibadah salat Tarawih bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng.
"Dalam suasana Ramadan ini tentunya juga akan mengangkat bagaimana syiar agama islam dengan meneladani dari para wali songo misalnya sebagai hal yang membangun semangat kerukunan kehidupan beragama yang betul-betul mendorong semua insan untuk berdarma bakti berbuat kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia bagi bangsa dan negara," katanya. (*)