DBD

173 Warga Luwu Timur Terjangkit DBD Selama 3 Bulan, Tertinggi Selama 4 Tahun Terakhir

Penulis: Ivan Ismar
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

tim Dinas Kesehatan Luwu Timur saat melakukan pengasapan sarang nyamuk di Asrama Polres Luwu Timur, Jl Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Jumat (11/6/2021)

Maka menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti merupakan cara paling efektif untuk mencegah DBD. 

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, beberapa cara pencegahan DBD dapat dilakukan sebagai berikut:

Menguras, harus rutin membersihkan atau menguras berbagai tempat yang menjadi penampungan air.

Tujuannya agar dapat membersihkan sekaligus membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding wadah air tersebut. 

Ketika musim hujan sedang berlangsung, kegiatan ini perlu dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk.

Sebab, nyamuk penyebab DBD dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan lamanya.

Selain itu, menutup wadah atau tempat yang berfungsi atau berpotensi menampung air juga perlu ditutup.

Sebab, beberapa benda rongsok yang kotor berpotensi menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.  

Memanfaatkan kembali limbah, selain menguras dan menutup, perlu juga memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang dapat didaur ulang. 

Puskesmas dengan jumlah kasus positif 

1. Burau= 1

2. Wotu= 4 

3. Bonepute= 1

4.Mangkutana= 0

5. wawondula= 89

6. Bantilang = 2

7. Nuha= 25

8. Kalaena= 2

9.Malili= 11

10.Lampia= 1

11.Tomoni= 1

12.Tomoni Timur= 3

13. Parumpanai = 0

14. Lakawali= 2

15.Mahalona= 1

16. Wasuponda= 25

17. Angkona 5 kasus.

Berita Terkini