Universitas Terbuka

UT Makassar Buka Bersama Salut Wajo, Bone, Gowa & Jeneponto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Terbuka (UT) Makassar buka puasa bersama dengan Pengelolah Sentra layanan Universitas Terbuka (Salut) Gowa, Jeneponto, Bone dan Wajo, Kamis (7/4/2022).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Terbuka (UT) Makassar buka puasa bersama dengan Pengelolah Sentra layanan Universitas Terbuka (Salut) Gowa, Jeneponto, Bone dan Wajo.

Buka puasa berlangsung di Kafe Langit RM Ulu Juku 2 lantai 5 Jl Pasar Ikan  Makassar, Kamis (7/4/2022)

Hadir Direktur UT Makassar, Drs Hasanudin, M Si bersama Koordinator kerjasama, Humas dan Alumni UT Prof Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM melaksanakan.

Sebelum buka puasa, Drs Hasanuddin memberikan arahan pada pengelolah sentra layanan Universitas Terbuka (Salut) Gowa, Jeneponto, Wajo dan Bone.

Tentang mekanisme pengelolaan sentra layanan Universitas Terbuka (salut) terbaik yang merupakan ujung tombak dalam pengelolaan mahasiswa Universitas Terbuka di daerah.

"Setelah diresmikan Sentra layanan Universitas Terbuka di empat daerah yakni Gowa, Jeneponto, Bone dan Wajo minggu lalu oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat telah  didatangi sejumlah calon mahasiswa untuk melakukan pendaftaran. Hal ini membutuhkan kesiapan bagi pengelolah Salut di daerah," katanya.

Maka dari itu, lanjut dia, para pengelolah Salut ini akan dimagangkan selama satu minggu di kampus UT Makassar.

"Tujuannya untuk peningkatan pengetahuan dan pengelolaan Salut yang lebih baik yang menjadi ujung tombak pengelolah UT di daerah," ungkap Direktur UT Makassar.

Ia menjelaskan, pengelolah salut ini perlu kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah setempat. Agar bisa mendapatkan mahasiswa dari staf Pemda.

Sementara Prof Dr Abdul Rahman Rahim berkeyakinan besar untuk mendapatkan mahasiswa lebih banyak karena Kampus UT Makassar kampus negeri.

Ditambah, biaya perkuliahan relatif sangat murah, mahasiswa tidak perlu repot repot ke kampus dengan metode pembelajaran jarak jauh. Kemudian, umur mahasiswa tidak dibatasi dan tidak ada istilah Drop Up (DO).

"Sehingga para mahasiswa diberi kemudahan dengan kualitas alumni yang lebih baik," pungkasnya. (*)

Berita Terkini