Aksi Mahasiswa Makassar

Alasan Warga Dukung Unjuk Rasa Mahasiswa Makassar: Semuanya Serba Susah!

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi demonstrasi mahasiswa Unhas berlangsung selama dua jam di Jl Perintis Kemerdekaan No Km 10, Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Rabu (6/4/2022) sore.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mayoritas warga Makassar yang juga pengguna jalan memiliki alasan serius mendukung demo atau unjuk rasa mahasiswa.

Meskipun demo mahasiswa ini memacetkan sejumlah jalan protokol di Makassar, Rabu (6/4/2022) kemarin.

Seperti misalnya di Jl Perintis Kemerdekaan mengalami kemacetan total di dua ruas jalan.

Ini dikarenakan mahasiswa dari Universitas Hasanuddin atau Unhas turun aksi dengan almamater merah.

Selain mahasiswa Unhas terlihat pula mahasiswa STIM LPI Makassar juga ikut turun demo.

Baca juga: Video: Beginilah Suasana Saat 400 Mahasiswa Unhas Demo Reformasi Jilid 2

Baca juga: Tolak Presiden 3 Periode, Mahasiswa Unhas Ajak Seluruh Mahasiswa Makassar Unjuk Rasa Besar-besaran

Mahasiswa Unhas sedang aksi demonstrasi di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar (TRIBUN-TIMUR.COM/WAHYU)

Kedua kelompok mahasiswa tersebut aksi secara bersamaan di tempat yang berdekatan.

Mahasiswa Unhas menutup jalur dari arah Jl Urip Sumoharjo ke Maros. Sementara BEM STIM LPI menutup ruas jalan dari arah sebaliknya.

Kedua kelompok mahasiswa tersebut juga masing-masing membakar ban di tengah jalan.

Kemacetan tak terhindari sejak pukul 16.00 wita hingga waktu berbuka puasa tiba.

Pengguna jalan terus membunyikan klakson. Sedikit kesal dengan kemacetan yang dialami.

Seperti halnya Rahman. Seorang supir mobil pickup yang ingin ke Maros.

Ia membawa batu bata yang telah dipesan oleh pelanggannya.

Rahman sudah terjebak macet sekira dua jam. Sempat mengeluh dengan kondisi yang dia alami.

Namun setelah mengetahui tuntutan massa aksi, ia juga turut mendukung mahasiswa.

"Uhh macet sekali pak. Kalau begini, pemerintah harus tahu diri," keluhnya.

"Ini bikin susah masyarakat. Ini akibat daripada kebijakan pemerintah, sehingga mahasiswa demo begini," tambahnya.

Berbagai permasalahan yang menjadi tuntutan mahasiswa juga dialami Rahman. Seperti kelangkaan minyak goreng dan bahan bakar minyak jenis solar.

"Pemerintah jangan seperti inilah. minyak goreng langka, solar susah," katanya.

"Semuanya serba susah," jelasnya.

Ia berharap tuntutan mahasiswa dapat didengar oleh pemerintah. Agar berbagai permasalahan yang dihadapi Rahman juga bisa kembali normal.

"Kalau bisa pemerintah pro dengan rakyatlah. Supaya masyarakat bisa sejahtera," katanya.

Sekadar diketahui, mahasiswa Unhas dan STIM LPI menggelar aksi demonstrasi dengan tuntutan yang sama.

Menolak isu penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden 3 periode.

Selain itu, permasalahan kelangkaan minyak goreng dan BBM juga menjadi sorotan mahasiswa yang melakukan aksi.

Demonstrasi Susulan

Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali akan melakukan aksi yang lebih besar dalam waktu dekat.

Sebagaimana aksi unjuk rasa yang dilakukan hari ini berjalan lancar hingga waktu berbuka puasa.

Aksi demonstrasi berlangsung selama dua jam di Jl Perintis Kemerdekaan No Km 10, Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Rabu (6/4/2022).

Kali ini, forum konsolidasi mahasiswa Unhas mengangkat grand isu "Reformasi Jilid 2"

Humas Forum Konsolidasi Mahasiswa Unhas, Khoirul Zaman mengatakan bahwa aksi ini tidak berakhir sampai di sini.

Melainkan, mahasiswa Unhas kembali akan melakukan aksi demonstrasi dengan jumlah massa yang lebih besar.

"Dalam minggu ini atau minggu depan, kami pasti akan aksi lagi," katanya saat diwawancarai Tribun-Timur.com usai unjuk rasa berakhir.

Selain menyatukan seluruh mahasiswa Unhas untuk melakukan aksi selanjutnya, pihaknya juga sementara membangun komunikasi dengan seluruh BEM se-Kota Makassar untuk bersatu melakukan aksi unjuk rasa.

"Aksi selanjutnya kekuatannya akan lebih besar dari ini," katanya.

Ia berharap masyarakat dan pemerintah dapat memahami permasalahan saat ini dan bersatu menolak wacana penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden 3 periode.

"Mari kita sama-sama resah, kerena ini masalah kebangsaan dan demokrasi kita sedang diganggu," kata Zaman.

Hari ini, mahasiswa Unhas yang bergabung dalam aksi unjuk rasa tercatat sebanyak 400 orang.

Jumlah tersebut berasal dari 13 organ yang bergabung.

Ketua BEM KM Unhas Imam Mobilingo (tribun-timur)

Tuntutan utama aksi hari ini ialah menolak penundaan pemilu 2024. Selain itu juga menolak wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

Serta empat tuntutan lainnya yakni menuntut disahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), menuntut adanya Aksi Menumpaskan Mafia Minyak Goreng, Menuntut diturunkannya Harga BBM, dan Hentikan Kriminalisasi terhadap Pejuang Hak Asasi Manusia (HAM).

Aksi hari ini berjalan lancar. Mulai dari dalam kampus berjalan membentangkan empat spanduk bertuliskan Reformasi Jilid II, Tolak Penundaan Pemilu, Forum Konsolidasi Mahasiswa Unhas, dan Kebiri Birahi Penguasa.

Saat tiba di jalan poros, mereka langsung menutup satu ruas Jl Perintis Kemerdekaan dari arah Urip Sumoharjo.

Kemacetan pun tak terhindari. Kendaraan langsung menumpuk.

Meskipun sudah dialihkan ke salah satu lorong di sebelah kiri, keributan suara klakson terus berdengung.

Mahasiswa secara bergantian melakukan orasi menggunakan toa.

Selain itu, massa juga membakar ban di tengah jalan.

Massa aksi kembali masuk ke dalam kampus menjelang berbuka puasa. Mereka buka bersama di jalan masuk Unhas.

Geruduk Istana

Mahasiswa Universitas Hasanuddin atau Unhas berencana bakal geruduk Istana di Jakarta.

Mahasiswa Unhas yang tergabung dalam BEM Unhas ini bakal bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI.

Rencana demo mahasiswa ini terkait dengan penolakan 3 periode Jokowi dan penolakan rencana penundaan Pemilu.

Faldo Maldini selaku Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara pun memberikan respon atas rencana aksi BEM SI ini.

Sebelumnya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI telah menyerukan aksi nasional menuntut jawaban pemerintah atas berbagai tuntutan.

BEM SI secara terbuka mengajak seluruh BEM dari kampus se-Indonesia untuk melakukan aksi kolektif pada Senin (11/4/2022).

Ketua BEM Universitas Hasanuddin atau Unhas Imam Mobilingo pun telah menyatakan siap berpartisipasi dalam aksi serentak tersebut.

Saat ini, dirinya menyampaikan bahwa sedang mempersiapkan beberapa hal menuju aksi nasional.

"Kita siapkan anggota untuk bergabung langsung dengan aliansi BEM Seluruh Indonesia di Jakarta," ujar Imam Mobilingo kepada Tribun-Timur.com, senin (4/4/2022) sore

"Insyallah akan berangkat ke Jakarta tanggal 7 April," sambungnya.

Aksi Geruduk Istana ini merupakan upaya Mahasiswa untuk menuntut jawaban atas keluhan masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, BEM SI telah melayangkan 6 tuntutan kepada Pemerintah RI.

Tuntutan ini terkait dengan keresahan masyarakat mengenai stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Selain itu juga untuk merespon isu terkait masa jabatan presiden 3 Tahun.

"Kita ingin menyampaikan suara rakyat, ini juga merupakan fungsi kami sebagai mahasiawa. Penyambung lidah rakyat," ujar Imam Mobilingo.

Untuk aksi wilayah Makassar, Imam menyampaikan masih akan dilaksanakan konsolidasi bersama seluruh BEM Kampus se-Makassar.

"Kita akan konsolidasi juga tanggal 7 nanti," ujar Imam.

Adapun keenam tuntutan tersebut ialah:

1. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak, lalu memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas menghianati konstitusi negara.

2. Menuntut dan mendesak Jokowi untuk menunda, lalu mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah. Terkait dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.

3. Mendesak dan menuntut jokowi untuk menstabilkan harga serta menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat. Kemudian, menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.

4.Mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait

5. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia

6. Menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan Janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.

Melalui tuntutan ini, Mahasiswa seluruh Indonesia masih menunggu jawaban dan langkah strategis dari pihak pemerintah RI.(*)

Berita Terkini