Adapun isu utama yang disuarakan pengunjuk rasa, yaitu terkait wacana penundaan Pemilu.
Isu utama itu dituliskan dalam spanduk yang dibentangkan pengunjuk rasa.
Menurut pengunjuk rasa, penundaan pemilu bakal berdampak polemik sosial yang meluas.
Belum lagi persoalan, kelangkaan naiknya harga minyak goreng dan BBM yang dianggap belum dapat dituntaskan rezim Joko Widodo.
"Adapun isu yang kami angkat, yaitu menolak penundaan Pemilu Jokowi tiga periode," kata Jenderal Lapangan Aksi, Sukirman S Doturu ditemui di sela aksi.
Menurutnya, penundaan pemilu rawan menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat.
"Ini akan bergejolak di kalangan masyarakat khususnya kalangan masyarakat bawa," ujar Sukirman.
Wacana Jokowi tiga periode juga, kata dia, dianggap sebagai bentuk upaya pelanggaran konstitusi.
"Mengacu pada konstitusi, itu sangat jelas melanggar konstitusi. Maka dari itu kami menolak Jokowi tiga periode," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mendesak Ketua DPR RI Puan Maharani agar segera mundur.
Pasalnya, ia curiga keberadaan Puan Maharani bakal melanggengkan penundaan pemilu.
"Sudah pasti DPR RI akan terlibat pada persoalan itu (wacana penundaan pemilu). Makanya kita menolak itu," jelasnya.
Unjuk rasa penolakan penundaan pemilu itu, juga ditegaskan Sukirman bakal berlangsung berjilid-jilid jika tidak diindahkan pemerintah.