Oleh karena itu, sering disebut bahwa Dinasti Bani Umayyah itu didirikan dengan kekerasan dan tipu daya.
Bani Umayah juga mengubah pemerintahan yang awalnya demokratis menjadi monarki (sistem pemerintahan berbentuk kerajaan).
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang digunakan oleh Dinasti Bani Umayyah ialah sistem monarki absolut (sistem pemerintahan berbentuk kerajaan) yang pemimpin negaranya dipilih berdasarkan keturunan.
Pemimpin negara itu dipilih secara turun temurun tanpa adanya musyawarah ataupun pemungutan suara.
Meski menggunakan sistem itu, pemimpin tertinggi negara Dinasti Bani Umayyah tetap menyebutnya dengan kata "khalifah," dan tidak menyebutnya sebagai "raja".
Khalifah-Khalifah Dinasti Bani Umayyah
- Muawiyah I (661-680 M)
- Yazid I (680-683 M)
- Muawiyah II (683-684 M)
- Marwan I (684-685 M)
- Abdul-Malik (685-705 M)
- Al-Walid I (705-715 M)
- Sulaiman (715-717 M)
- Umar II (717-720 M)